Penulis: Nurul Azizah
Menteri Agama RI periode 2020-2024 H. Yaqut Cholil Qoumas adalah sosok yang berani, gagah, besar, tegas, seorang orator, tidak pernah takut dengan statement-statement, dan tegas melawan kelompok islam radikal intoleran.
Sosok Gus Yaqut sebagai simbol atau ikon seorang tokoh yang berani setelah beliau menjabat Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor sekaligus sebagai Panglima Tertinggi Banser.
Sosok yang tangguh dan pemberani ini siap menjadi Komandan Banser. Yang tentunya Gus Yaqut sangat dihormati dan disegani oleh anggota-anggota Banser seluruh Indonesia juga anggota Banser cabang NU luar negeri.
Sebagai pegiat NU dan NKRI, saya mengamati sepak terjang Gus Yaqut sebagai Ketua Komandan Banser. Sangat tegas, garang dan berwibawa. Kalau orang mengenal beliau saat jadi Menteri agama (Menag) ya tertinggal lah. Saat jadi Menag Gus Yaqut mah kalem. Karena tugas beliau yang mengayomi banyak agama dan kepercayaan di Indonesia.
Coba kalau kenal Gus Yaqut saat sebelum menjadi Menag dan masih sering memberi orasi dan semangat kepada para Banser. Wauo suaranya begitu lantang dan menggelegar. Apalagi gayanya kalau berpidato di depan podium, selalu diikuti kepalan-kepalan tangan memberi semangat kepada sahabat-sahabat Banser yang beliau pimpin.
Yang hebat dari Gus Yaqut, semua anggota GP Ansor dan Banser dianggap muda semua. Walau ada beberapa anggota Banser yang sudah tua. Sering terdengar pula sapaan akrab untuk anggotanya yaitu ‘sahabat.’
Setiap orasi di beberapa daerah, Gus Yaqut selalu memberi pengarahan kepada anggota GP Ansor dan Banser untuk memegang teguh ‘Empat Karakter Banser.’
Menurut Gus Yaqut, empat karakter Banser yaitu pertama, karakter kepemudaan sebagai kader Banser dan Ansor harus memiliki jiwa muda, walau potongannya tua. Meskipun rambutnya tidak lagi hitam tapi semangatnya masih muda layak menjadi Banser dan Ansor.
Karakter kedua, karakter kerakyatan. Yakni sebagai Banser – Ansor harus bermanfaat bagi rakyat sekitar. Untuk itu harus bekerja sama dengan pemerintah, bantu program-program kerja pemerintah demi kesejahteraan rakyat. Bila menemui orang yang susah, Banser – Ansor harus menjadi orang yang pertama kali turun untuk menolong mereka.
Ketiga, karakter keislaman, sebagai kader Banser – Ansor harus mengawal para kiai, ulama dan mengawal NKRI.
Mengawal kiai, Banser – Ansor dengan sendirinya ikut mendakwahkan ajaran islam rahmatan lil alamin. Islam yang menebarkan cinta damai bukan islam yang mengajak permusuhan. Karena kiai-kiai NU, poro alim ulama dan para Habaib yang tergabung dalam NU selalu membawa kesejukan dan kedamaian saat berdakwah. Mengajarkan islam rahmatan lil alamin yang dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Keempat, karakter kebangsaan. Sebagai kader Banser – Ansor tidak boleh mundur sejengkalpun bila ada ancaman dari kelompok pembenci NU dan NKRI yang akan menghancurkan NKRI. Harta, jiwa dan raga, kita pertaruhkan untuk NKRI.
“Jangan mundur sejengkalpun, jangankan hanya jiwa, raga, nyawapun harus kita korbankan untuk NKRI. Harga diri kita sudah diinjak-injak oleh mereka yang mau mendirikan khilafah di Indonesia, maka apapun harus kita pertaruhkan untuk NKRI,” tegas Gus Yaqut saat memberikan orasi di beberapa apel kebangsaan bersama kader-kader muda Banser dan GP Ansar.
Pada suatu kesempatan beliau juga mengajak kepada kader-kader Banser – Ansor untuk terus menjaga keutuhan NKRI.
“Untuk mempertahankan NKRI, bukan hanya tugas TNI dan POLRI saja, tapi tugas kita semua sebagai kader Banser – Ansor. Karena NKRI didirikan atas andil para ulama-ulama pendiri NU, seperti simbah KH. Hasyim Asy’ari, simbah Bisri Syansuri, simbah Abdul Wahab Hasbullah dan yang lainnya termasuk para santri-santri beliau pendiri NU.”
“Maka apabila ada kelompok-kelompok islam radikal intoleransi dan kelompok lainnya yang ingin mengubah Pancasila dengan ideologi lain, harus kita lawan,” demikian tegas Gus Yaqut.
Ketegasan dan keberanian Gus Yaqut sangat memukul gerakan-gerakan para pembenci NU dan NKRI.
Itulah sebabnya Gus Yaqut merupakan simbol perlawanan kepada kelompok pembenci NU dan NKRI. Kelompok yang dengan sadar ingin mengganti falsafah Pancasila dengan faham khilafah.
Kelompok pengacau yang tidak suka dengan NU dan NKRI banyak variable dan species-nya. Mereka kelompok ekstrim kanan yaitu kelompok islam radikal intoleran yang sangat rigid (kaku) yang dengan mudah mengkafir-kafirkan orang lain yang tidak sefaham, para mantan serta kroninya yang sakit hati. Para eksodus pengasong khilafah dari Timur Tengah yang mau jualan kue busuk (khilafah) ke Indonesia. Kue busuk ini sudah tidak laku di banyak negara, tetapi oleh mereka dipaksakan untuk jualan di Indonesia. Mereka mencari lapak dan terus iklan dengan propaganda yang tidak sehat dan mempengaruhi rakyat Indonesia. Mereka mengajak pengikutnya untuk membenci NU dan NKRI.
Sosok Gus Yaqut dan tokoh-tokoh NU yang dengan tegas memerangi kelompok radikal intoleran, selalu jadi incaran empuk untuk dicari celah dan dimusuhi.
Tak heran ketika Gus Yaqut yang menjabat Menteri Agama saat mengeluarkan SE no 5 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala digoreng habis-habisan oleh pembenci NU dan NKRI.
Videonya Gus Yaqut saat memberikan keterangan pers di Pekanbaru tentang SE No 5 tahun 2022 dipotong, seakan-akan Gus Yaqut menyamakan bisingnya suara adzan dengan gonggongan anjing.
Kemudian kelompok pembenci NU dan NKRI (kadrun) melakukan framing dengan logical fallacy atau pengaburan nalar berfikir dengan menggabungkan judul berita di media sosial dengan membandingkan adzan dengan gonggongan anjing.
Kayaknya kadrun berhasil dengan framing jahat yang dilancarkannya. Bahkan ada yang percaya framing jahat tersebut.
Di beberapa warung makan dan tempat-tempat umum orang kerap menjelek-jelekkan Gus Yaqut, tanpa literasi yang jelas. Itulah bahayanya fitnah yang sengaja disebarkan oleh kadrun.
Suatu ketika di bank atau di tempat umum banyak orang pengen menteri agamanya diganti, bahkan ada yang sudah berkeyakinan kalau Gus Yaqut bakal dicopot dari posisi menteri agama.
Bahkan ada kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai alumni 212, Front Persaudaraan Islam (FPI) dan GNPF Ulama akan melakukan demo di depan kantor kementerian agama, dengan koordinator lapangan (Korlap) Fikri Bareno.
Mereka meminta tiga tuntutan ke Gus Yaqut: Mundur dari Menag, proses dan penjarakan, dan meminta maaf kepada umat islam. Atas tuduhan: “adzan kalimat suci tidak layak dibandingkan dengan anjing yang najis.”
Saya mendengarkan akan ada demo dari kelompok PA’ 212, FPI dan GNPF pada Hari Jum’at, 4 Maret 2022, ya waspada saja.
Kelompok PA’ (Pendek Akal) 212 dan GNPF (Gerakan Nasi Plus Fulus) lagi sepi order. Bisa saja mereka mencari-cari dana dan kegiatan agar masyarakat luas tahu bahwa mereka telah nyata-nyata ada. Apalagi ada FPI, wooo masyarakat yang tidak tahu pasti percaya, kalau FPI masih ada, padahal ormas ini sudah dibubarkan oleh Pemerintah pada tanggal 30 Desember 2020, sebagai organisasi terlarang.
Mereka akan memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan Gus Yaqut. Banser – Ansor harus tahu dan segera mengambil langkah untuk mengahalau kelompok islam radikal intoleran ini.
Jangan sampai Banser – Ansor kecolongan dengan aksi dari kelompok radikal ini. Dibandingkan dengan jumlah Banser – Ansor yang jutaan tentunya bisa menghalau kelompok radikal intoleran yang jumlahnya tak seberapa.
Hai para Banser tunjukkan kepada dunia kemampuanmu untuk membela Ketua Banser dari goyangan kelompok islam radikal. Tunjukkan kebolehanmu sebagai pasukan militan yang terlatih.
Aparat keamanan TNI dan Polri juga ambil peran dalam mengamankan para pendemo. Jangan kasih ruang dan kesempatan mereka melakukan aksinya.
Kejadian bentrok Banser dengan FPI sudah sering terjadi, yang selalu dimenangkan oleh Banser.
Seharusnya kelompok islam radikal intoleran ini berfikir 1.000 kali kalau ingin berhadapan dengan Banser – Ansor. Banyak dari anggota Banser – Ansor ada yang ikut Pagar Nusa.
Bisa jadi kelompok radikal dipukul mundur tanpa harus menyentuh.
Gus Yaqut akan didemo kelompok radikal, pasti tidak ada ketakutan sedikitpun. Pernah suatu waktu Gus Yaqut ditantang oleh anggota FPI dengan menggertak bahwa mereka bersenjata, Gus Yaqut sedikitpun tidak bergeming, malah balek menggertak, “Kalau ada luka sedikit saja di tubuhku, maka anggota Banser seluruh Indonesia akan mencari pelaku saat itu juga.”
“Gertakan Gus Yaqut menciutkan nyali anggota FPI.”
Saat ini, Gus Yaqut telah dipercaya oleh Pak Jokowi untuk menjadi Menteri Agama, pilihan ini sangat tepat. Selain Gus Yaqut seorang yang religius, juga memiliki karakter yang sangat kuat untuk menyelesaikan beberapa persoalan agama di negeri ini.
Belum lagi menghadapi persoalan-persoalan fitnah, framing dan hoax yang ditujukan ke NU dan NKRI.
Jadi pahamkan kalau Gus Yaqut selalu diincer oleh para simpatisan garis keras yang benci pada NU dan NKRI. Pola mereka sudah jelas sejak awal yaitu dengan memotong video, menyebarkannya di group-group mereka baik WA, FB dan lain-lain dengan narasi yang berbeda, sampai mengerahkan demo, agar isu yang mereka hembuskan bisa berhasil. Persis sekali pola kerja mereka saat menjatuhkan Ahok.
Nurul Azizah, Penulis Kolom Bunga Rampai, dan penulis buku ‘Muslimat NU di Sarang Wahabi‘ minat hub Penulis atau SintesaNews.com 0858-1022-0132.