SintesaNews.com – PPKM Darurat jika diperpanjang perlu didukung demi kemashlahatan bangsa, kesehatan dan nyawa rakyat Indonesia. Demikian dikatakan oleh Ketua Umum Garda Benteng Nusantara (GBN), AR. Waluyo Wasis Nugroho atau yang biasa disapa Gus Wal.
Namun Gus Wal juga mengingatkan bahwa PPKM Darurat harus disempurnakan, mengingat nasib ekonomi bangsa dan perut rakyat.
“Rakyat yang sudah divaksin sudah selayaknya boleh beraktifitas di luar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” saran Gus Wal.
“Lebih baik divaksin daripada dibacakan Yasin,” timpalnya.
Gus Wal menegaskan, PPKM Darurat jika diperpanjang seyogyanya memang harus didukung.
“Mengapa perlu didukung? Bisa kita lihat, selama PPKM Darurat yang telah berlangsung pun masih banyak pasien positif covid-19, dan masih tingginya jumlah angka kematian akibat positif covid 19,” terang Gus Wal.
“Jelas keputusan berat yang harus diambil pemerintah Jika mengambil keputusan untuk memperpanjang PPKM Darurat, sektor ekonomi pasti terkena pukulan telak imbas PPKM Darurat, perputaran uang tersendat, perut rakyat lapar dan ancaman kondusifitas keamanan yang sedikit terganggu dengan banyaknya provokasi hoax fitnah yang kembali marak yang dihembuskan oleh para kaum “sarabpatinggenah” pengkhianat bangsa dengan seruan untuk memakzulkan pemerintah dan seruan demo demo mereka yang tak pernah punya malu ‘menari diatas penderitaan rakyat’,” paparnya.
Lantas apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah dalam kondisi seperti ini?
Menjawab pertanyaan tersebut Gus Wal mengusulkan, “Sederhananya jika pemerintah kembali melakukan PPKM Darurat maka pemerintah harus lebih menggencarkan Vaksinasi Covid-19 secara lebih cepat dan tepat.”
“Seperti usulan sebelumnya tentang Vaksinasi Covid-19 secara door to door, ke rumah-rumah rakyat, yang alhamdulillah mulai disambut oleh pemerintah. Semestinya juga Pemerintah melakukan kebijakan darurat, (bagi mereka) yang sudah melakukan Vaksinasi covid-19 boleh melakukan kegiatan di luar rumah namun tetap menggunakan protokol kesehatan yang berlaku,” jelasnya.
Gus Wal menambahkan, “Dan bagi daerah yang belum mendapatkan jatah Vaksinasi Covid-19, pemerintah perlu membatasi akses menuju daerah tersebut namun pemerintah juga harus mencukupi kebutuhan perut rakyat yang daerahnya diisolasi dengan mendirikan Dapur Umum sesuai Prokes. Bukan Bansos karena rawan dikorupsi.”
Gus Wal mengingatkan, “Rakyat yang sudah divaksin, kondisinya sehat dan tetap menjalankan prokes, tetap diperbolehkan berkegiatan di luar rumah untuk mencukupi kebutuhan perut dan menafkahi keluarganya.”
“Sedangkan (bagi mereka) yang belum divaksin, tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di luar rumah. Sembari menunggu gilirannya mendapatkan vaksin covid-19, dan pemerintah perlu menanggung kebutuhan perutnya,” imbuh Gus Wal.
Hal tersebut menurut Gus Wal sangat penting. Selain situasi saat ini masih dalam keadaan darurat covid-19, langkah-langkah tersebut guna mengatasi dan mencegah persebaran covid 19, mensejahterakan rakyat Indonesia sebagai wujud implementasi sila ke 5: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Pendiri organisasi Garda Benteng Nusantara ini menyampaikan kepada SintesaNews.com lewat keterangannya via layanan percakapan, bahwa hal yang lebih pokok lagi bagi pemerintah dan aparat penegak hukum adalah sesegera mungkin menindak tegas para provokator di masa situasi darurat covid-19.
“Seperti saat ini, para penyeru demo, pelaku demo, pendana demo, para penyebar berita bohong nan menyesatkan soal covid-19, para penolak vaksin dengan hoax nan fitnahnya perlu sesegera mungkin ditangkap, diadili dan dihukum berat dengan Undang Undang Darurat. Karena merekalah yang menyebabkan banyaknya ribuan bahkan puluhan ribu rakyat Indonesia meninggal dunia karena covid-19. Dan ratusan juta rakyat Indonesia terancam keselamatan jiwanya. Merekalah para penjahat kemanusiaan rakyat Indonesia,” ujar Gus Wal.
“Apa susahnya bagi pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menangkap UAS, RG, HNW, Novel Bamukmin, Neno Warisman, dkk?”
“Haruskah menunggu kemarahan rakyat Indonesia atau menunggu ada yang melaporkan seperti ketika kami melaporkan Almarhum Maaher Ath Thuwalaibi?” ucap Gus Wal.
Gus Wal berpesan, “Jaga bangsa, bela negara, lestarikan Pancasila, merawat tradisi budaya Nusantara.”
Melalui GBN, Gus Wal juga terus menggencarkan “Gerakan Jaga Kampung Desa dari Corona dan Bahaya Laten intoleransi radikalisme komunisme terorisme.”
“Bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri,” pungkas Gus Wal mengakhiri wawancara.