Penulis: AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal)
Beberapa hari terakhir banyak berseliweran kabar burung yang diperbincangkan kalangan masyarakat bawah terkait berita tentang akan dikenakannya “pajak sembako dan sekolah”, sontak masyarakat bertakon takon, takut, resah dan gelisah. Bagaimana tidak takut, resah dan gelisah terhadap kabar burung tersebut karena sangat gencar pemberitaanya baik di media elektronik dan media sosial baik facebook, whatsapp, twitter dan telegram.
Kabar burung yang menyebutkan akan mengenakan pajak sekolah dan sembako (beras dan gabah, jagung, sagu, kedelai, garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, ubi-ubian, bumbu-bumbuan, dan gula konsumsi) sontak membuat berang, jengkel, marah, resah gelisah para petani dan pedagang pasar.
Kendati kabar burung terkait draf RUU Pajak sembako dan sekolah sudah dijawab dengan tegas oleh Sri Mulyani (Menteri Keuangan) bahwa itu adalah hoax yang bagus namun kabar burung tersebut terlanjur membuat berang, resah gelisah masyarakat.
Kita perlu cerdas, cermat dan mewaspadai beberapa kabar kabar hoax maupun fitnah yang akhir-akhir ini kembali merebak dan menghembuskan isu-isu sensitif dan sangat runcing.
Dimulai dari kabar burung hoax dan fitnah tentang dana haji yang disebut diselewengkan, yang kabar tersebut disuarakan oleh Haikal Hasan, Neno Warisman dan Ustadz Abdul Somad. Belum reda juga belum ditindak nan diproses hukum penyiar hoax fitnah tentang kabar “dana haji yang diselewengkan”, kini mulai ditembakkan lagi isu sensitif hoax fitnah tentang akan dikenakanya pajak sembako dan sekolah.
Ada apakah gerangan?
Akankah ada upaya kembali untuk menggerakkan demo berjilid-jilid tanpa seri seperti sinetron “tersanjung” yang ingin menggoyang ataupun mengkudeta pemerintah yang sah yang dilakukan oleh musuh negara atau pengkhianat bangsa???
Rakyat harus cerdas tentang upaya-upaya tersebut dan Negara serta aparat penegak hukum semoga selalu waspada dari upaya-upaya massive penyebaran hoax fitnah yang akhir-akhir ini sampai ke nadi-nadi masyarakat bawah.
Namun kita perlu bersyukur dan berbahagia karena juga banyak kalangan masyarakat melalui para tokoh-tokoh masyarakat yang meluruskan kabar burung hoax fitnah yang marak beredar kembali akhir akhir ini.
“Pemerintah Tak Akan Pernah Bunuh Rakyatnya Sendiri yang berjuang untuk terus hidup di tengah susahnya bertahan hidup ditengah pandemi covid 19 ini”.
Kabar burung tentang akan dikenakanya Pajak Sembako & Sekolah serta Dana Haji yang Diselewengkan adalah Propoganda, Hoax dan Fitnah. Dan tentunya masyarakat berharap penyeru hoax fitnah tentang pajak sembako & sekolah serta hoax fitnah tentang Dana Haji yang Diselewengkan segera dihukum berat seberat-beratnya.
Dan ada baiknya guna mengobati hati masyarakat yang sudah terlanjur berang, resah nan gelisah terkait hoax fitnah “Dana Haji Yang Diselewengkan & Pajak Sembako dan sekolah”, perlu kiranya pemerintah dan aparat penegak hukum melakukan pemiskinan bagi para koruptor sejak orde baru hingga saat ini, dan penyebar fitnah hoax, pelaku maupun tokoh terorisme radikalisme intoleransi dengan menghukum berat seberat beratnya (gantung/mati) karena sudah jelas mereka mereka itulah yang merusak generasi bangsa dan mengancam kedaulatan bangsa negara kita.
Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.
Gotong Royong
Pancasila Sepanjang Masa
GARDA BENTENG NUSANTARA
bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri