SintesaNews.com – Beberapa hari ini kita tercengang di pemberitaan media jika konten youtube “Yahya Waloni” akan diblokir oleh Kemenkominfo.
Dalam pemberitaan tersebut Kemenkominfo menyatakan kesediaanya untuk memblokir konten-konten yang berhubungan dengan “Yahya Waloni” beserta isi narasi-narasinya dan “kegilaan kegaduhan” yang ditimbulkan yang diucapkanya.
Berita baguskah untuk negeri ini?
Ketua Garda Benteng Nusantara (GBN), AR. Waluyo Wasis Nugroho atau biasa dikenal Gus Wal menanggapi positif langkah Kemenkominfo tersebut.
“Bisa kita kategorikan itu berita bagus dan baik jika benar konten Yahya Waloni diblokir oleh Kemenkominfo,” ucapnya.
“Namun sebagai rakyat Indonesia dari golongan rakyat jelata ini kita pun harus kritis menyikapi pemblokiran kemenkominfo untuk konten-konten Yahya Waloni.”
“Mengapa Konten Yahya Waloni baru akan diblokir ketika ia sudah ditangkap oleh polisi?”
“Mengapa konten Yahya Waloni baru akan siap diblokir ketika ada permintaan pemblokiran konten Yahya Waloni setelah diajukan oleh Polri???” Gus Wal mempertanyakan serius.
Tentu hari ini rakyat bertakon-takon alias bertanya-tanya, mengapa tidak sejak dulu konten konten Yahya Waloni diblokir oleh Kemenkominfo, yang jelas-jelas bahwa sebagian besar konten-konten yang memuat/memberitakan tentang Yahya Waloni adalah merusak ketentraman, kedamaian, persatuan bangsa Indonesia dan memicu merusak kerukunan antar umat beragama. Gus Wal mengkritisi keras.
“Pelaporan-pelaporan akan konten Yahya Waloni yang banyak memuat ‘hate speech’ tentunya sudah sering mampir di situs pelaporan Kemenkominfo, lantas mengapa baru akan diblokir setelah ada permintaan dari Polri?”
“Apakah pelaporan dari masyarakat selama ini hanya angin lalu buat kemenkominfo?” tanya Gus Wal lagi.
“Kita dan sebagian besar rakyat Indonesia sangat mengapresiasi usulan dari Polri yang meminta Kemenkominfo untuk memblokir konten-konten Yahya Waloni, dan sangat berterima kasih kepada kemenkominfo jika benar konten-konten tentanf Yahya Waloni diblokir permanen,” ujar Gus Wal.
“Lantas bagaimana dengan konten-konten yang setipikal karakter, pembawaan, dan yang bertujuan sama dengan Yahya Waloni???” Gus Wal bertanya geram.
“Akankah pihak Kemenkominfo juga akan baru bertindak memblokir ketika sudah ada permintaan dari Polri??”
Selain Yahya Waloni, banyak sekali konten-konten di youtube yang bikin gaduh suasana hati rakyat, banyak sekali yang mengandung unsur SARA, ujaran kebencian, memantik permusuhan konflik, serta berpotensi merusak kedamaian bangsa, merusak persatuan anak bangsa, merusak kerukunan antar umat beragama, konten-konten yang berisi hal hal tersebut sampai saat ini masih didiamkan, masih eksis bisa diakses siapa saja di internet.
“Kapan diblokir oleh Kemenkominfo? Haruskah menunggu permintaan dari Polri?” kritik Gus Wal.
“Selain itu juga para provokator penyeru paham faham trans nasional yang berideologi anti Pancasila, yang mengajak kepada faham gerakan dan ideologi “terlarang haram” Radikalisme Khilafah Komunisme Terorisme juga masih tersedia di Internet, kapan konten konten mereka akan diblokir oleh Kemenkominfo?” kembali Gus Wal mempertanyakan.
“Dan kapan mereka akan ditangkap dan diadili oleh Polri?”
“Banyak sekali para penyeru faham ideologi haram terlarang khilafah Radikalisme Komunisme Terorisme, para penyebar hoax covid19, para penyeru penolak vaksin, para propoganda penyebar hoax, para penyeru demo ditengah Darurat Pandemi covid19 ini masih bisa bebas bergentayangan baik di sosmed maupun dikehidupan nyata,” papar Gus Wal.
Gus Wal pun membeberkan lebih lanjut.
“Setelah Rizieq Shihab, Munarman, dan terakhir Yahya Waloni ditangkap, rakyat Indonesia sangat menunggu berita bahagia kapan ditangkapnya UAS, Rocky Gerung, Novel Bamukin, HNW, Haikal Hasan, dkk. ditangkap dan diadili oleh pihak berwajib beserta para provokator perusak Persatuan Kesatuan Kedamaian bangsa, para penyeru demo di tengah-tengah Darurat Pandemi covid19, para penyebar penyeru hoax covid19, para penyeru penolak Vaksinasi Covid19, para penyebar faham ideologi terlarang haram Radikalisme Khilafah Komunisme Terorisme, para koruptor, dan para pengemplang Bansos-bansos di saat pandemi covid19 ini.”
“Kami dan rakyat Indonesia sangat berharap kepada Polri selaku aparat penegak hukum untuk memberikan kabar bahagia di saat kondisi darurat pandemi covid19, di saat kondisi pahit PPKM Darurat ini dengan menangkap mereka-mereka, dan Kemenkominfo memblokir konten-konten mereka di internet,” tegas Gus Wal.
Gus Wal mengakhiri wawancara dengan berpesan, “Jangan pernah lelah mencintai Indonesia.
Jaga kampung desa dari Corona, Hoax, upaya-upaya Talibanisasi Radikalisme Khilafah Komunisme Terorisme.”
“Merdeka! Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila,” pungkas Gus Wal.
#GardaBentengNusantara
#GardaNusantaraBersatu