Guru dan Mahasiswa Perlu Dibantu untuk Lebih Resilien

SintesaNews.com – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun ternyata telah memengaruhi seluruh sendi kehidupan bermasyarakat. Pembatasan sosial yang dilakukan untuk menghindari resiko penularan membuat sekolah tidak lagi bisa dilakukan secara tatap muka. Kelas fisik beralih menjadi kelas daring. Interaksi guru dan murid kini berada di platform media sosial. Murid-murid kini belajar dari rumah melalui Pembelajaran Jarak Jauh. Perubahan ini tidak saja memengaruhi murid, namun juga memengaruhi guru.

Dari riset berjudul Resiliensi Orang Indonesia, Fakultas Psikologi (FPsi) UI mengungkapkan bahwa walaupun guru-guru puas terhadap hidup mereka dan memiliki emosi positif yang baik, namun resiliensi mereka rendah.

Hal ini dikemukakan oleh Dr. Dyah T. Indirasari, MA, Psikolog, mewakili tim periset, dalam webinar berjudul Well-being Guru, Dosen dan Mahasiswa di Masa Pandemi yang digelar pada Sabtu, 17 Juli 2021.

-Iklan-

“Artinya, jika berada dalam situasi emosional, maka mereka lebih sulit untuk bangkit, lebih tidak tahan terhadap stres dan cenderung pesimistik,” ungkap pengajar Fakultas Psikologi UI yang biasa disapa Ira ini.

Baca: Dies Natalis ke-61 Fakultas Psikologi UI: 67% Masyarakat Indonesia Alami Depresi di Masa Pandemi

Hasil riset ini merupakan buah upaya kerja tim riset khusus yang dibentuk dalam Dies Natalis Fakultas Psikologi (FPsi) UI ke-61, yaitu para alumni dari angkatan 1989, 1990, dan 1991 dan akademisi FPsi UI yang terdiri dari dari Rocky A. C. Hatibie, S.Psi, Psikolog, Dr. Bagus Takwin, S.Psi., M.Hum., Psikolog, Dr. Dyah Triarini Indirasari, S.Psi., M.A., Psikolog, Tommy Hariman Siddiq, S.Psi., M.M., Psikolog, Linawaty Mustopoh, S.Psi., Psikolog, dan Isdar Andre Marwan, S.Psi., Psikolog.

Riset ini dilakukan secara daring pada periode akhir Mei hingga awal Juni 2021 dengan total responden sebanyak 5817 orang. Responden berusia antara 1 Kelompok responden yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia ini, 2910 adalah guru, 256 dosen, 412 mahasiswa

Temuan lain, para dosen puas terhadap hidup mereka dan memiliki resiliensi yang baik. Mereka lebih mudah bertahan setelah mengalami peristiwa yang emosional, lebih tahan terhadap stress dan cenderung optimis. Pada sisi yang lain, mahasiswa justru cenderung agak puas terhadap hidup mereka, memiliki resiliensi yang rendah, dan ada yang mengalami gejala depresi. Kondisi mahasiswa ini perlu mendapat perhatian.

Selain memaparkan temuan-temuan menarik dari riset, Ira juga meyampaikan bahwa perlu ada upaya dukungan untuk guru dan mahasiswa agar mereka bisa meningkatkan well-being dan menjadi lebih resilien. Antara lain, meningkatkan emosi positif dalam proses pembelajaran dengan memberikan rasa keberhasilan pada mahasiswa, sehingga self-esteem meningkat. Bisa pula dengan meningkatkan frekuensi dan kualitas interaksi sosial.

Pemaparan hasil riset ini juga diperkaya dengan tanggapan dari Dr. Imelda Ika Dian Oriza, M.Psi, Psikolog dan Dra. Diena Haryana, M.A. Webinar ditutup dengan sesi tanya jawab.

“Hasil riset yang telah dilakukan cukup menggambarkan dinamika yang terjadi di kampus. Tentunya hal ini akan memperkaya upaya intervensi dari pihak pengelola pendidikan agar proses belajar mengajar dalam situasi saat ini menjadi lebih efektif dengan mempertimbangkan kondisi mental dosen dan mahasiswa”, ujar Dekan Fakultas Psikologi UI, Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A.

Webinar ini akan diikuti dengan webinar berikutnya yang berisikan pemaparan hasil riset Resiliensi Orang Indonesia untuk kelompok responden UMKM dan pelaku usaha lainnya.

Baca juga:

Dies Natalis ke-61 Fakultas Psikologi UI: 67% Masyarakat Indonesia Alami Depresi di Masa Pandemi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here