Gibran dan Jokowi, “Dua Buku” yang Berbeda

SintesaNews.com – Terdaftarnya Gibran menjadi bacapres Prabowo, telah menghadirkan diskusi di kalangan pendukung Jokowi.

Tidak terkecuali, Kibar Indonesia (KIBAR) yang sejak 2021, telah mensosialisasikan “7 rekam Jejak Penerus Jokowi, dan “Ganjar Pranowo Penerus Jokowi”; mendapatkan banyak pertanyaan dari jaringan Kibar di daerah.

“Kami berpendapat, Jokowi adalah Jokowi. Gibran adalah Gibran. Dua “buku” berbeda,” jelas La Ode Budi, ketum KIBAR (25/10/2023).

-Iklan-

Menurut La Ode Budi, setiap pemimpin akan berhadapan dengan tantangan zaman berbeda.

Pasca Jokowi, Indonesia perlu pemimpin yang kompetensinya cukup. Butuh banyak lompatan untuk capai Indonesia Emas.

Presiden dan Wapres 2024 harus ditopang oleh kemampuan pikir holistik, strategis, eksekusi program dan komunikasi publik yang luas.

“Jokowi dua periode di Solo, dan teruji mendobrak stagnasi kemajuan di Jakarta. Timbul kelayakan jadi pimpinan nasional. Gibran belum melewati kompleksitas kelola bangsa (propinsi atau menteri). Baru kodya beberapa tahun,” jelas relawan Jokowi sejak 2012.

Menurutnya, relawan tidak bisa ikut saja tanpa pikir panjang.

“Relawan bukan fans club. Kritis rasional modal kita. Kita cari presiden wapres dari anak bangsa terbaik. Rekam jejaknya cukup dan teruji,” jelas La Ode.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here