SintesaNews.com – Ramainya media massa memberitakan persoalan di Pulau Rempang, membuat adanya pihak-pihak yang dengan sengaja ingin mengail di air keruh.
Salah satunya tentu saja gerombolan spesialis demo berjilid-jilid 212 and the genk.
Bahkan Amien Rais juga kabarnya akan ke Rempang.
Kedua hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal).
Atas kedua informasi yang diketahuinya tersebut, Gus Wal menolak dengan keras kehadiran Amien Rais di Rempang.
“Dikhawatirkan justru menjadi kompor provokator dan mempolitisasi Rempang,” ujar Gus Wal.
Gus Wal juga mengungkapkan rencana kelompok GNPF, PA 212, dan FPI Reborn yang akan melakukan demo bertajuk “AKSI BELA REMPANG 209, Ganyang Cukong Bebaskan NKRI dari Oligarki”.
Menurutnya, mereka lakukan pada Rabu 20 September 2023 jam 12.30 sampai dengan selesai bertempat di patung kuda Jl Merdeka Barat – Jakarta Pusat.
Gus Wal mengecam keras, “Jangan demo atas nama bela Rempang sebagai kedok dibungkus dengan agama, jika hanya ingin menciptakan gaduh, rusuh, chaos dan menjurus kepada arah menuju kudeta. Itu sangat memalukan seperti menjual agama demi syahwat ambisi politik untuk berkuasa dan sangat menodai kesucian kesakralan agama itu sendiri”.
“Kami mempertanyakan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum Densus 88, Polri dan TNI buat apa FPI, HTI, JI, JAT, JAD dibubarkan dan juga dilarang berkegiatan juga menggunakan simbolnya namun dibiarkan mereka-mereka ini menyatu dan berkumpul dalam wadah PA 212, GNPF dan FPI Reborn,” kata Gus Wal.
“PA 212, GNPF dan FPI Reborn sejak awal isinya adalah orang-orang FPI HTI dll. yang sudah menjadi ormas terlarang di negeri ini, seperti PKI. Tak ada bedanya sama sekali selain mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup rakyat Indonesia dengan kegiatannya demo demonya, gerakannya dan programnya, juga sangat mengancam kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan keamanan rakyat dan bangsa Indonesia,” tambah Gus Wal.
“Akankah pemerintah dan aparat penegak hukum Densus 88, Polri dan TNI membiarkan negara dan hukum kembali dikangkangi oleh mereka yang nyata nyata sudah jelas dilarang berkegiatan dan menggunakan simbolnya? Akankah negara, pemerintah, aparat penegak hukum Densus 88, Polri TNI dan hukum harus kalah dengan arogansi mereka saat ini seperti yang selalu mereka lakukan sejak satu dasawarsa kemarin terlebih sekitar 10 tahun terakhir ini?” ucap Gus Wal geram.
Menurut Gus Wal, apapun isunya, “Para mafia aktor demo baik di tingkat pusat maupun daerah selalu mencoba bermain keruh dengan menggelar demo berjilid-jilid berkolaborasi dengan para barisan oposisi sakit hati yang sangat akut. Dan pula berkolaborasi dengan kelompok-kelompok sel-sel organisasi yang berhaluan trans-nasional yang mengusung misi mengganti Pancasila dengan faham ideologi haram terlarang khilafah radikalisme, komunisme terorisme, untuk selanjutnya membuat gaduh, rusuh, chaos dan mengarah kepada makar dan kudeta.”
“Kali ini yang ditumpangi oleh Amien Rais, kelompok GNPF, PA 212 dan FPI Reborn adalah masalah Rempang yang nyata nyata terjadi karena kurangnya komunikasi secara intens, salah paham dan paham salah yang sengaja dihembuskan oleh para provokator, pengkhianat dan sengkuni bangsa,” terang Gus Wal.
Terkait masalah dan polemik masalah Rempang, Gus Wal berpesan untuk mempercayakan sepenuhnya kepada Desnus 88, Polri dan TNI dan mempercayakan penuh kepada negara dalam hal ini pemerintah, karena sejatinya pemerintah ingin mengangkat harkat martabat hidup warga Rempang, mensejahterakan memakmurkan kehidupan warga masyarakat rempang dan seluruh Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke tanpa terkecuali, ucap Gus Wal.
Gus Wal juga meminta dengan sangat kepada Densus 88, Polri Dan TNI untuk menindak tegas Amien Rais, Para Provokator, PA 212, GNPF dan FPI Reborn yang akan demo “AKSI BELA REMPANG 209”
“Karena sudah sangat jelas mengancam keselamatan keamanan Rakyat dan bangsa Indonesia serta mengancam Integritas dan kedaulatan bangsa Indonesia,” ucapnya.
“Dukung penuh Densus 88, Polri dan TNI. Jaga keamanan, keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia dari ancaman demo berjilid-jilid yang mengarah kepada kudeta, politik identitas, khilafah, radikalisme terorisme dan politisasi agama, jelang Tahun Politik.
“Saat ini rakyat Indonesia hanya bisa bergantung kepada kesolidan, kekompakan, dan kerja keras Densus 88, Polri dan TNI dalam menjaga keselamatan keamanan rakyat dan bangsa Indonesia dari ancaman kudeta dengan demo berjilid-jilid, politik identitas, khilafah radikalisme terorisme dan politisasi agama,” tutup Gus Wal.
gus wal ini orang mana lagi…..
suruh sekolah sd lagi
mbok ya mikir apa yg anda sudah lakukan untuk rempang…
ketimbang anda hobi vonis orang dikit dikit radikal…
radikal radikul sudah g laku bosss