
SintesaNews.com CIPUTAT – Gen Z atau Generasi Z adalah generasi yang lahir antara 1997 hingga 2013.
Di Indonesia, sampai sekarang, jumlah Gen Z ada di posisi 27 persen dari jumlah penduduk Indonesia, seturut data termutakhir Badan Pusat Statistik.
Sementara, kata Chairman TBN Alliance Melvyn Mak di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Kamis (25/1/2025), di Asia Tenggara, keberadaan Gen Z makin mendominasi.
Para Gen Z adalah angkatan usia bekerja.
Meski, ada juga Gen Z yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan belum bekerja.
“Gen Z, juga di Indonesia, tak beda dengan Gen Z, di mana-mana,” tutur Melvyn Mak usai berbicara tentang “Shaping Leaders, Ending Poverty” di UIN.
Umum
Kata Melvyn Mak, secara umum, di mana pun, karakter Gen Z sama.
Menurut Melvyn Mak, Gen Z adalah generasi yang aktif dan mahir memanfaatkan kemajuan digitalisasi.
“Gen Z tetap punya masalah dalam pengelolaan keuangan,” kata Melvyn Mak.
Lantaran masalah itu, Gen Z dari awal mesti membangun karakternya untuk menampilkan sikap-sikap kepemimpinan.
Gen Z juga wajib menciptakan dan mendesain inovasi untuk menghasilkan kreativitas demi mendapatkan pengelolaan keuangan.
Untuk tiba pada kepiawaian itu, lanjut Melvyn Mak, Gen Z bisa ikut dalam komunitas atau ekosistem yang menempatkan kesetaraan dalam pengembangan kepemimpinan dan inovasi, berkait dengan penciptaan lapangan-lapangan pekerjaan baru.
Melvyn Mak bercerita, lembaga yang dipimpinnya, TBN Alliance bisa menjadi alternatif bagi Gen Z mengembangkan kemampuan-kemampuan di atas.
“TBN Alliance adalah komunitas dan ekosistem yang bisa menjadi pilihan para Gen Z di Indonesia,” ujar Melvyn Mak.
Di Indonesia, kata Melvyn Mak, TBN Alliance yang berbasis di Singapura sudah menggamit TBN Indonesia, Maxy Academy, dan UIN Syarif Hidayatullah untuk mewujudkan pencapaian-pencapaian di atas hingga 5 tahun ke depan sejak 2024.
(Primus)