GBN: Ikhwanul Muslimin dan Gerakan Pro Terorisme Dilarang Masuk Parlemen dan Pemerintahan

Belajar dari Tunisia, Ikhwanul Muslimin dan Gerakan Pro Terorisme Dilarang Masuk Parlemen dan Pemerintahan

OPINI

AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal)

 

-Iklan-

Medio Februari 2013 masyarakat Indonesia terhentak dengan hebat terkait statement “Pendiri PKS” yang menyebut jika PKS adalah Ikhwanul Muslimin.

Umat Islam Indonesia yang masih waras sontak kaget dan menjadi bahan perbincangan nan kajian di mana-mana dengan pernyataan pendiri PKS pada medio Februari 2013 yang usang itu.

Mengapa Umat Islam Indonesia dan Rakyat Indonesia yang masih waras terkaget-kaget dengan pernyataan “Pendiri PKS” yang menyebut PKS adalah Ikhwanul Muslimin?

Ya jelas kaget, sejak didirikan selama itu hingga saat ini, PK terus menjadi PKS banyak mendapatkan suara Umat Islam Indonesia yang “masih” belum tahu dan paham jika PK kemudian menjadi PKS adalah bagian dari Ikhwanul Muslimin.

Ikhwanul Muslimin yang merupakan gerakan-gerakan radikal berujung pada aksi-aksi terorisme merupakan organisasi “haram terlarang” di banyak negara karena dicap sebagai organisasi teroris.

Sontak setelah Februari 2013 Umat Islam Indonesia dan Rakyat Indonesia selalu menjauhi hal-hal yang berbau ataupun mengandung unsur PKS & ikhwanul Muslimin.

Sialnya, masih banyak Umat Islam Indonesia dan Rakyat Indonesia yang tidak paham ataupun lupa jika PKS adalah bagian dari Ikhwanul Muslimin yang ada di Indonesia.

Pasca pernyataan Pendiri PKS yang menyebutkan jika PKS adalah bagian dari Ikhwanul Muslimin, maka siapapun yang didukung PKS dalam Pilpres pasti keok.

Setidaknya 2 kali Pilpres (2014 dan 2019) adalah bukti shahih, siapapun yang didukung oleh PKS tidak akan menjadi Pemimpin Bangsa ini.

Karena apa??? Rakyat Indonesia dan Umat Islam Indonesia sangat antipati terhadap gerakan dan aksi-aksi terorisme yang terjadi di dalam negeri, Timur Tengah dan belahan bumi manapun.

Beberapa hari ini Umat Islam Indonesia tersentak dengan apa yang terjadi di Tunisia yang terletak di Afrika Utara, yang letak Tunisia adalah berdekatan dengan Mesir, Libya, Aljazair dan Maroko. Sebuah kawasan negara-negara yang sejak dulu kala sangat dekat hubungan bilateralnya dengan Indonesia dan menjadi salah satu destinasi para mahasiswa Indonesia menimba Ilmu.

Di Tunisia, rakyat sedang mengepung parlemen menuntut parlemen bebas dari cengkeraman dan unsur-unsur partai yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin. Dan menginginkan Pemerintah Tunisia membubarkan partai-partai yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, dan memintanya hengkang dari Tunisia.

Satu kata Luar Biasa Rakyat dan tokoh-tokoh Tunisia yang punya kesadaran tinggi menjaga negerinya tetap aman Makmur Damai tanpa aksi-aksi terorisme, radikalisme dan Ikhwanul Muslimin beserta partai-partai yang berafiliasi dengannya.

Perlukah rakyat Indonesia dan Umat Islam Indonesia meniru ataupun belajar dari rakyat Tunisia yang menginginkan negerinya bebas dari Ikhwanul Muslimin dan partai-partai yang berafiliasi dengannya?

Sangat Perlu!!!

Sejak bertahun-tahun lamanya wacana pembubaran PKS, salah satu partai di Indonesia yang merupakan bagian atau berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin gencar dilakukan.

Tagar #BubarkanPKS #TenggelamkanPKS sudah ramai gencar, sayangnya masih hanya ramai di media sosial (socmed) meskipun memang menjadi Viral dan Trending Topik.

Umat Islam Indonesia dan Rakyat Indonesia berharap DPR – MPR, aparat penegak hukum dan pemerintah, bisa mengkaji ulang keberadaan PKS dalam belantika politik Indonesia. Bukan semata-mata karena bagian ataupun berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, namun Umat Islam Indonesia & rakyat Indonesia muak dengan PKS karena asas dan ideologinya masih abu-abu dan tidak jelas komitmennya terhadap Ideologi Pancasila yang merupakan Ideologi, Jatidiri, dan Identitas Bangsa.

Karena masih dalam situasi pandemi, tidak mungkin Umat Islam Indonesia dan Rakyat Indonesia harus beraksi di jalan dan mengepung komplek senayan.

Besar harapan Umat Islam Indonesia dan Rakyat Indonesia jika DPR – MPR – DPD yang merupakan perwakilan rakyat bisa segera bersidang membubarkan PKS tanpa harus menunggu kompek DPR – MPR didemo dan dikepung oleh Rakyat Indonesia dan Umat Islam Indonesia.

Jangan Tunggu Seperti Rakyat Tunisia mengepung Parlemen!!!

Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.

Gerakan Jaga Kampung Desa dari bahaya laten intoleransi radikalisme terorisme & Ikhwanul Muslimin beserta partai-partai yang mendukung dan berafiliasi dengannya.

Pancasila Sepanjang Masa
GBN GARDA BENTENG NUSANTARA
Bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri

4 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here