SintesaNews.com – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menemukan fakta bahwa 44 dari 100 siswa tingkat menengah atas di Kota Bandung telah terindikasi memiliki paham radikalisme. Hal itu ditemukan dalam penelitian yang dilakukan pada Juli-Agustus 2021.
Secara umum dari hasil penelitian yang dilakukan dengan metode mixed methods ditemukan, bahwa sebesar 35 persen diduga terindikasi tipe radikal secara agama, yang terbagi atas 16 persen berkarakteristik radikal ISIS dan Al-Qaeda.
Sebanyak 15 persen lainnya berkarakteristik gerakan keagamaan garis keras secara fisik. Sementara 4 persen berkarakteristik radikal secara ideologi dan sebesar 2 persen diduga terindikasi paham radikal kriminal bersenjata.
Dalam penelitian itu, ditemukan juga bahwa propaganda di media sosial merupakan salah satu sumber terbesar penyebar paham radikal di kalangan siswa di Kota Bandung.
Ketua Tim PKM Riset UPI Muhammad Nur Imanulyaqin mengatakan penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai riset yang menyatakan siswa SMA kerap menjadi sasaran dari penyebaran paham radikal, bahkan paparannya hingga masuk ke ruang kelas.
“Maka dari itu perlu dilakukan deteksi secara masif untuk mengetahui apakah siswa SMA di Kota Bandung juga banyak yang terpapar atau tidak. Selain itu, menurutnya penanganan radikalisme yang efektif adalah penanganan yang mampu membedakan antara yang sudah terpapar dan yang tidak,” ujar Iman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/8/2021).