Penulis: Erri Subakti
Tiga tahun sudah organ relawan Ganjarist berdiri. Meski mengalami “kekalahan” pada Pilpres 2024 lalu dari rezim yang semakin menguasai berbagai lini kehidupan di negeri ini, Ganjarist ternyata tidak surut. Mereka tidak melempem dan menjadi pesimis atas apa yang menimpa para relawan pendukung Ganjar Mahfud ini.
Di tahun ketiganya, para relawan memenuhi gedung pertemuan Pertamina di kawasan Cempaka Putih Jakarta Pusat, 2/6/2024. Tema acara yang dipilih adalah “Terjang! Terus berjuang bareng Ganjar”.
Ganjar Pranowo menyempatkan menyapa secara daring yang disambut hangat oleh para Ganjarist. Ganjar mengucapkan selamat dan memberikan pesan-pesan yang meniupkan semangat Ganjarist untuk terus berjuang untuk demokrasi Indonesia yang lebih baik. Ganjar juga memohon maaf tidak dapat hadir karena ada warga masyarakat yang sedang meminta bantuannya.
Dalam kata sambutannya, Ketum Ganjarist Kris Tjantra menyampaikan bahwa Ganjarist masih punya pe-er untuk memberikan edukasi politik yang benar secara moral kepada masyarakat Indonesia.
Tak berbeda jauh dengan apa yang disampaikan Sidharto Danusubroto dalam pesan-pesannya di hari jadi Ganjarist ketiga ini. Opa Darto, begitu biasa dipanggil, menyampaikan bahwa Indonesia masih jauh dari negara demokrasi yang lebih mengusung nilai-nilai moral dan berkompetisi pada gagasan. Indonesia masih kuat dengan politik uang.
“NPWP, nomor piro wani piro,” ujar Opa Darto yang masih terlihat gagah itu di usianya yang menginjak 88 tahun.
Semangat para relawan Ganjarist semakin terbakar dengan kata sambutan dari Sekjen PDIP Hasto yang menyempatkan diri untuk menyapa para pejuang pendukung Ganjar tersebut.
Acara tak ketinggalan dimeriahkan oleh Once yang juga turut hadir. Meski sebenarnya ia bukan diagendakan untuk bernyanyi, namun Ganjarist terus meneriakkan agar Once menyumbangkan satu-dua lagu. Akhirnya pun Once bernyanyi diiringi seluruh audiens di HUT ke-3 Ganjarist.
Semangat yang masih optimis dari Ganjarist di sore hari ini seakan menyalakan lagi api demokrasi yang sempat redup “digilas” rezim berkuasa. Namun sebagaimana bara api, ia akan kembali membakar jika hembusan suara rakyat semakin kuat.