SintesaNews.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkomunikasi dengan Komnas HAM terkait peristiwa bentrokan antara aparat kepolisian dengan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Selasa (8/2/2022).
“Sudah kita bicarakan, Komnas HAM sudah kita undang, kita ngobrol juga sudah baik-baik,” ungkap Ganjar.
“Kita sudah komunikasi bahkan waktu itu kita minta yang jadi host-nya Komnas HAM jadi netral. Sayang saja waktu itu tidak semua mau datang,” jelasnya.
Ganjar memastikan proses pengukuran lahan milik warga yang dikawal ratusan polisi itu dilakukan tanpa ada kekerasan.
“Jadi jangan khawatir, ada niatan baik, tidak ada kekerasan. Siapapun tolong letakkan pada pondasi yang sama. Temen-temen mau ngukur, sehingga nantinya soft-lah semuanya,” jelasnya
Terkait pengukuran lahan milik warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Ganjar meminta kepada warga Desa Wadas tidak perlu takut karena saat ini tim hanya melakukan pengukuran.
“Ini hanya pengukuran saja kok jadi tidak perlu ada yang ditakuti,” kata Ganjar di kantornya, Selasa (8/2/2022).
Sebelumnya diketahui terjadi penolakan warga Desa Wadas atas pelaksanaan pengukuran lahan di desa tersebut. Warga Desa Wadas menolak pembangunan Bendungan Bener.
Sementara, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan kehadiran petugas itu atas permintaan untuk mendampingi Tim BPN dalam rangka pengukuran lahan pembangunan proyek Bendungan Bener.
Hal ini dilakukan setelah Kepala Kanwil BPN Jateng beraudiensi dengan Kapolda Jateng pada Senin, 7 Februari 2022.
“Kepala BPN menyatakan kepada Kapolda bahwa Proyek Pembangunan Waduk Bener tercantum dalam Perpres No 109 tahun 2020 Tentang perubahan ke 3 atas Perpres No 3 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan proyek strategis nasional. Untuk itu Polda Jateng dan stakeholder terkait diminta membantu,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Iqbal menjelaskan ada sebanyak 250 petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol mendampingi sekitar 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian yang melaksanakan pengukuran dan penghitungan tanaman tumbuh.
“Sekitar 250 personel gabungan sudah disiapkan dari unsur TNI-Polri dan Satpol PP. Saat ini sudah standby di lokasi. Adapun kegiatan pengukuran masih berlangsung dan berjalan lancar,” tambahnya.
Iqbal menegaskan penugasan tim bersifat humanis dan semata-mata melakukan pendampingan.
“Penekanan Kapolda agar pelaksanaan pendampingan harus mengedepankan aspek humanis. Dan itu kita atensi dalam pelaksanaannya,” ungkapnya.
Baca juga: