Penulis: Nurul Azizah
Sosok Ganjar Pranowo (GP) begitu muncer, begitu naik daun, terkenal seantero negeri ini. GP sosok gubernur Jawa Tengah yang saat ini foto-foto dan videonya sudah membanjiri laman media sosial. Banyak group-group WA dan FB membuat komunitas bersama pendukung GP seorang tokoh nasionalis sebagai calon presiden tahun 2024.
KOLOM
OPINI
Nurul Azizah
Bahkan group-group FB yang awalnya mendukung Jokowi 3 periode mengubah groupnya dengan Ganjar Pranowo 2024-2029, ada group baru dibentuk ketika GP tidak diundang acara PDIP di Semarang.
Group FB itu bernama Ganjar 4 RI 1 yang baru dibentuk 26 Mei 2021 tapi anggotanya 4.500-an sungguh cepat sekali mereka bergabung ke group FB pendukung GP. Belum genap satu bulan anggota sudah mencapai ribuan. Alhamdulillah di group FB Ganjar 4 RI 1 saya dipercaya oleh admin untuk ikut mengelola group, sebagai moderator.
Di group-group GP baik WA maupun FB, semua anggota menyatakan diri sebagai Ganjaris, orang yang dengan suka rela mendukung pak Ganjar sebagai calon presiden RI ke 8 melanjutkan estafet kepemimpinan pak dhe Jokowi.
Beberapa media ramai-ramai menulis sepak terjang GP yang lagi fokus urus covid-19 daripada menanggapi polemik tak diundang di acara PDIP dengan mbak Puan datang ke Semarang bersama Bambang pacul sebagai tuan rumahnya.
Meski ramai dibicarakan, GP enggan berkomentar soal ketegangan dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah.
GP mengatakan, ingin fokus urus wabah covid-19 di Jawa Tengah, ketimbang menyelesaikan masalah politiknya.
Terkait ketegangan hubungannya dengan DPD PDIP Jawa Tengah, GP menyerahkan masalah itu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
GP setiap saat goes sambil memakai masker mengedukasi masyarakat Jawa Tengah untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) pandemi covid 19. Diantaranya menggalakkan 5 M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Gerakan 5 M dilakukan untuk membantu mencegah penularan dan penyebaran virus corona di masyarakat.
Saat ini lagi viral dengan adanya covid-19 varian delta yang merebak di Kudus Jawa Tengah. Beritanya sudah meluas dikarenakan virus delta ini mirip dengan kasus covid di India.
Sampai 14 Juni 2021, varian baru yang konon berasal dari India, masuk ke Jakarta, Kudus hingga Bangkalan Madura.
Sebanyak 82 persen pasien covid-19 di Kudus terinfeksi virus corona B-1617 lebih mudah menular. Bahkan varian ini mengelabuhi sistem imun. Sebanyak 62 saudara kita yang ada di Kudus meninggal dunia.
Menurut GP, semua warga harus waspada karena varian delta sangat membunuh warga India. Varian ini sangat cepat menular dari pada varian lain.
Varian ini bisa dideteksi lewat beberapa gejala, diantaranya: demam, sesak nafas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala dan kehilangan rasa atau bau. Gejala lain adalah sakit tenggorokan, hidung tersumbat, mual dan muntah, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, serta pembekuan darah.
Karena Kudus jadi sorotan nasional dan internasional maka GP bekerja sama dengan Satgas Covid dari pusat dan daerah untuk diterjunkan langsung ke Kudus. GP pun totalitas menangani masalah itu agar tidak menjalar ke daerah-daerah lain di Jawa Tengah.
Tapi karena daerah pantura sangat berdekatan dengan daerah lain di Jateng, maka covid mulai merebak dan menjadi zona merah covid-19. Ada 8 daerah yang masuk zona merah, yaitu Kudus, Demak, Pati, Jepara, Grobogan, Tegal, Brebes, Wonogiri.
Ayo semuanya dukung GP untuk melawan covid-19 dengan menerapkan 5 M.
GP memerintahkan semua Rumah Sakit (RS) di Jawa Tengah untuk menerima pasien tanpa harus ditanya KTP dan dari mana dia berasal. Kalau ada orang berobat dengan gejala covid 19 varian delta langsung diterima dan ditangani.
Semoga pak Ganjar sehat terus, diberi kekuatan dan ketabahan dalam menangani wabah pandemi di Jawa Tengah beserta tim satgas covid 19.
Sukses terus pak Ganjar, kami rakyat Jawa Tengah khususnya dan warga negara Indonesia pada umumnya akan mengikuti jejaknya pak Ganjar dalam melawan covid. Semoga Allah SWT segera mengangkat virus ini hengkang dari proponsi Jateng dan propinsi lain di Indonesia.