Ganda Situmorang: Reuni PA 212 Pengingat Brutalitas Pilkada DKI, Doorprize Tahun Ini; BTP Menteri BUMN

Penulis: Ganda Situmorang

Bani koplak monaslimin ngotot mau reunian. Kalau pun toh pilihan akhirnya izin keramaian diberikan, hendaknya panitia komitmen reuni damai. Reuni damai bukan demo brutal anarkis, bukan pula rekonsiliasi tapi sekedar pengingat memori kolektif bangsa. Dimaafkan tapi tidak dilupakan. Biarlah para kadrun hadir di monas mengisi absen, setor muka sehingga seluruh rakyat Indonesia tidak melupakan wajah-wajah mereka. Publik bisa mengenang kembali bahwasanya pernah ada pesta demokrasi Pilkada DKI Jakarta berlangsung secara brutal.

Di situ ada jejak MUI dengan fatwanya. Ada jejak pawai bersama anak-anak di bawah umur saban subuh teriak AHOK KAFIR-BUNUH AHOK. Ada jejak menolak sholatkan mayat pendukung Ahok. Ada jejak jargon biar maling yang penting seiman. Ada jejak gerombolan Arab Yaman MRS dengan sampah balihonya.

-Iklan-

Biarlah mereka semua tanpa perlu kita sediakan EO dan tanpa buang anggaran, cukup anggaran untuk aparat pengamanan saja. Biarlah bani koplak monaslimin dan bohir dengan sukarela menyelenggarakan acara tahunan Reuni PA 212 dengan tertib dan damai tentunya. Supaya seluruh rakyat Indonesia tetap ingat dan jangan sekali-sekali melupakan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 itu. Langsung dan asli dengan aktor-aktor yang sama sehingga kita tidak perlu repot seperti dulu Soeharto membuat film propoganda G30S/PKI yang diputar tiap tahun.

Kepada aparat keamanan, jagalah mereka dengan tegas berwibawa. Tandai dan identifikasi semuanya satu persatu kaum monaslimin. Setiap pemancing onar dan pelanggar hukum supaya ditindak tegas. Tegakkan hukum demi keamanan dan ketertiban umum. Kita jadikan Reuni PA 212 panggung pertunjukan langsung pengingat demokrasi brutal Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.

Kepada aparat keamanan supaya siap siaga penuh menjaga wibawa negara yang hadir dan hanya sang Merah Putih yang berkibar di angkasa.

Lalu di akhir hajatan, doorprize Reuni PA 212 tahun ini jatuhnya ke Basuki Tjahaja Purnama. Rasa-rasanya baju Komut Pertamina sudah sangat kekecilan. Kementerian BUMN dengan asset ribuan triliun rasanya terlalu sederhana jika pembenahannya sekedar berhenti pada merging dan holding. Juga sangat sumir jika sebatas slogan AKHLAK dan numpang narsis di ATM apalagi gimmick sidak ke toilet SPBU. Itu yang kelihatan di publik. Yang tidak kelihatan namun bisa diendus apalagi Emangnya Perusahaan Nenek Lu! Rasanya slogan ini lebih pas untuk Kementerian BUMN.

28112021

Baca Catatan Pinggiran Ganda Situmorang di sini:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here