SintesaNews.com – Pemerhati dan aktivis politik Ganda Situmorang menyayangkan hingga hari ini, belum ada tanda-tanda penyesalan ataupun auto koreksi Bahar bin Smith dari ujaran kebencian yang dilontarkannya kepada KSAD TNI Jenderal Dudung.
“Padahal manusia waras siapa pun pasti setuju dengan kegilaan yang sudah dilakukan oleh Bahar memang sudah keterlaluan, mengolok-olok KSAD Jenderal TNI Dudung,” ujar Ganda.
Ia menambahkan, “Khawatir saja kalau negara tidak segera bertindak mengamankan si bocah Arab tengil Bahar, bisa saja terjadi peristiwa di luar hukum menimpanya. Jadi segeralah polisi amankan bocah ingusan ini. Bisa saja cek dulu kesehatan jiwanya dan lalu bantarkan ke Rumah Sakit Jiwa, yakin dia itu sakit mental.”
“Sebaiknya jangan berlama-lama karena turbulensi makin hangat di pelosok nusantara, jangan sampai hal-hal di luar proses hukum menimpa Bahar, pun jika itu terjadi yakinlah tidak akan menimbulkan gejolak yang berarti bagi negara ini,” jelas Ganda.
Ganda melanjutkan, “Memang Bahar ini hanya bocah tengil di dalam sebuah skenario besar sang dalang di belakang layar memporakporandakan NKRI.”
Di situ Bahar hanya berperan sebagai pion. Ganda menilainya demikian.
“Kita paham lah proxy war, bahwa di belakang sang dalang tentunya negara yang selama ini keenakan menghisap darah Indonesia sampai ke sumsum tulang belakang, di situ ada AS, Inggris, Australia, Jepang, dsb., yang menginginkan NKRI hancur berantakan minimal tetap sebagai negera dunia ketiga pemasok bahan mentah dan tenaga kuli,” papar Ganda.
“Di dalam skenario itu, nyawa Bahar ini tidak lebih berharga dari puntung rokok yang masih bisa didaur ulang, namun Bahar memang tak paham itu karena sudah dari sononya kegeeran dan buta akal oleh fasilitas mobil sport, motor gede dan rumah resort lengkap dengan karaoke dan sauna dan dayang-dayangnya sebagaimana sudah tersebar luas di social media,” beber Ganda.
Tak ubahnya gaya hidup Bahar seperti bandit kartel narkoba di Kolombia sana.
“Pun pion Bahar tumbang maka akan segera muncul pion lainnya. Di sini publik yang masih waras harus paham dan jangan lelah menjaga NKRI dan mengawal Presiden Jokowi yang sedang bekerja keras siang dan malam demi terwujudnya cita-cita para Bapak Pendiri Bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur,” tegas Ganda.
Oleh karena itu, menurut Ganda, sebaiknya Polri selaku aparat penegak hukum sipil segeralah amankan Bahar.
“Dan terlepas dari itu saya yakin TNI tidak akan gegabah. Dan pasti menyerahkan masalah pelanggaran hukum yg dilakukan bahar kepada Polri,” tutup Ganda.
21122021