SintesaNews.com SURABAYA – Koordinator Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I), Muhammad Maftuch menyoroti pernyataan yang disampaikan oleh ketua umum PPP Suharso Monoarfa saat pidato. Beliau menyampaikan terkait adanya kebiasaan dan keharusan memberikan amplop untuk Kiai saat kunjungan ke pesantren-pesantren.
“Pernyataan tersebut tidak hanya menyinggung para Kiai dan ulama, tapi juga menyebabkan asumsi negatif masyarakat pada pesantren” katanya, Jumat (19/8/2022).
Kiai muda yang disapa Gus Maftuch itu menilai, Ketua umum PPP seharusnya mempertimbangkannya dengan baik apa yang akan ia sampaikan, mengingat posisinya sebagai pemimpin partai.
“Seharusnya, sebagai politisi senior. Ia harus mengeluarkan statement-statement yang menyejukkan dan tidak menimbulkan kontroversional dan menyinggung banyak pihak seperti ini,” jelasnya.
Selain itu, menurut pria yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Nur Muhammad, Surabaya, bahwa terkait adanya pemberian amplop yang ketua PPP sampaikan bukanlah keharusan. Hal tersebut hanya di niatkan sebagai sedekah untuk pesantren dan diperuntukkan untuk kelangsungan aktivitas dakwah yang ada dan tentunya tidak wajib.
“Banyak para Kiai yang bahkan dengan senang hati untuk di-sowani tanpa mengharapkan pemberian amplop seperti yang disampaikan ketua PPP tersebut sebagai bentuk keharusan,” pungkas Koordinator FK3I Nasional, Gus Muhammad Maftuch.
