SintesaNews.com – Ketua FK3I, Forum Komunikasi Kyai-kyai Kampung KH Mas Muhammad Maftuch menyatakan prihatin dengan banyaknya berita hoax yang massive berseliweran di jagad dunia maya dan masuk ke Lingkaran Para Sesepuh.
Gus Maftuch yang merupakan Ketua FK3I Forum Komunikasi Kyai-kyai Kampung menyampaikan bahwa NU adalah Kebangkitan Para Ulama’, hanya layak dipimpin oleh seorang ulama’ yang sangat alim wa alamah wa faqih.
Artinya yang layak memimpin dan menakhodai NU adalah sosok yang sangat alim, cerdas dan merupakan ahli fiqih.
“Selain itu pula menjadi Ketua NU haruslah peka zaman atau sesuai dengan keadaan dan kebutuhan zaman, hal itu tanpa perlu dipaksakan dan dicari-cari, pastinya selalu begitu sosok yang menjadi Ketua Umum PBNU. Pada masa ataupun era saat ini KH Marsudi Suhud yang paling layak memimpin menakhodai PBNU meneruskan estafet kepemimpinan Prof Dr KH Said Aqil Siraj,” ujar Gus Maftuch
“Menjadi Ketum PBNU adalah orang-orang pilihan, tidak seperti partai politik yang memakai polling-pollingan. Polling-pollingan bukan Tradisi Budaya NU,” tutup Gus Maftuch selaku Ketua FK3I Forum Kyai-kyai Kampung.
Sementara itu AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) yang juga merupakan pengurus FK3I Forum Komunikasi Kyai-kyai Kampung juga menyampaikan, “Selama satu dekade ini NU dipimpin dan dinakhodai oleh Abuya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, yang selain sangat alim dan faqih dalam ilmu agama terlebih ilmu kitabnya. Buya Said juga merupakan seorang profesor doktor yang tentunya ahli juga, pakar dalam banyak bidang, dan sangat dicintai warga Nahdliyyin yang ada di perkotaan ataupun yang berada di kampung/desa/ pelosok, dan sangat disegani dalam skala nasional juga sangat dihormati di dunia Internasional, hal itu tak lepas dari keilmuan dan kefaqihan Buya Said.”
“Selama memimpin NU Kyai Said Aqil Siraj selama ini beliau selalu peka dan peduli terhadap masalah dan penderitaan Warga Nahdliyyin. Dewasa ini hanya Buya Said dan KH. Marsudi Suhud yang peka terhadap masalah dan apa yang dialami Warga Nahdliyyin. Seperti beberapa hari ini, KH Marsudi Suhud sangat prihatin ketika ada 600 KK kurang lebih 3.000 warga NU yang terdampak langsung dan kurang lebih 10.000 yang tidak terdampak langsung, kesemuanya Warga NU di Desa Blaru Kecamatan Badas Kabupaten Kediri, tanah lahan pertaniannya didholimi oleh penambangan Galian C yang dilakukan oleh PT Gemilang Bumi Sarana,” beber Gus Wal.
“Bahkan beliau sampai meneteskan air mata dan sangat terpukul hatinya ketika ada 7 orang petani warga NU yang memperjuangkan membela tanah lahan pertaniannya malah dipanggil pihak Polres Kediri karena diduga menghalangi aktivitas penambangan,” kata Gus Wal.
“KH. Marsudi Suhud selama mendampingi Buya Said Aqil Siraj ketua PBNU saat ini telah membuktikan kelasnya sebagai Pemimpin NU selalu menomor satukan kepentingan dan kemashlahatan warga NU,” tutup Gus Wal.
Lebih lanjut Gus Maftuch yang juga pengasuh Pondok Pesantren Nur Muhammad menyatakan, “Selain KH. Marsudi Suhud belum ada figur lain saat ini yang pantas untuk menggantikan Buya Said sebagai Ketua PBNU yang kapasitas, kapabilitas, kredibilitasnya seperti Buya Said, apalagi keilmuan, kealiman dan dan kefaqihanya. Mari kita bersama-sama selaku umat dan warga NU istighotsah, tahlil, mujahadah, dan doa bersama semoga KH Marsudi Suhud mempimpin dan menakhodai NU terpilih dalam Muktamar Lampung, Desember nanti,” akhir Gus Maftuch.