SintesaNews.com – Sucofindo telah melakukan penghitungan bangunan hunian warga di Plumpang yang akan direlokasi berkaitan dengan pembuatan buffer zone di area lahan PT Pertamina (Persero). Jumlahnya sebanyak 1.225 bangunan.
Pertamina dalam jangka waktu 3 bulan ini berencana membangun buffer zone atau zona aman di Depo Pertamina Plumpang dengan radius 50 meter.
Berdasarkan inspeksi awal Pertamina, pembangunan buffer zone diperkirakan bakal berdampak pada 1.225 bangunan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, meski terjadi insiden kebakaran, namun Depo Plumpang akan tetap beroperasi. Sebab depo tersebut memiliki peranan penting yakni menyimpan 15 persen stok bahan bakar minyak (BBM) nasional.
Oleh sebab itu, pembangunan buffer zone merupakan hal mendesak untuk kebutuhanan keamanan masyarakat dan operasional Depo Plumpang ke depannya.
“Operasi di Plumpang akan terus berjalan sebab demikian strategisnya, maka yang paling urgent (mendesak) saat ini adalah membangun buffer zone di sekitar tembok Depo Plumpang. Ini kami sedang menghitung,” ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (16/3/2023).
Menurut Nicke, untuk merelokasi warga dari tanah milik Pertamina di zona terlarang permukiman itu, pihaknya akan memberikan kompensasi pembebasan lahan dengan skema ganti untung.
“Akan ada ganti untung, kompensasi pembebasan lahan di buffer zone Plumpang,” ujar Nicke dikutip dari Kompas TV, Rabu (15/3/2023).
Ia menjelaskan, langkah ini menjadi poin utama demi keselamatan masyarakat serta operasional BBM tetap berjalan.
Kata dia, Depo Plumpang tidak bisa ditutup dalam waktu dekat karena akan berpengaruh terhadap suplai nasional.
Ia menjelaskan bahwa di Depo Plumpang tidak hanya terdapat tangki penyimpanan BBM, tetapi juga ada fasilitas-fasilitas lainnya seperti LPG, Pelumas, dan lain-lain. Selain itu, Depo Plumpang juga menyuplai BBM ke 790 SPBU di 19 kabupaten/kota.
“Tidak mudah, tidak bisa serta merta kemudian kami pindahkan, dan ini (Depo Plumpang) menyimpan sekitar 15 persen dari stok nasional sehingga kalau kita lihat dengan peran strategis dari TBBM Plumpang dan ini bagian dari satu value chain,” ungkap Nicke. “Jadi, kalau ini kemudian tiba-tiba kami off-kan maka value chain-nya akan terputus sehingga akan mengganggu distribusi,” ucap Nicke lagi.