Fahira Idris Takut Tercyduk, Hapus Cuitan Hoax Penyebaran Virus Corona

SintesaNews.com – Fahira Idris yang sedang sibuk mencari spanduk-spanduk bertuliskan “Anies Gak Becus Kerja dan Tangani Banjir” dsb. untuk dibakar, belum lama ini mencuitkan sebuah unggahan yang menakut-nakuti masyarakat dengan kalimat bombastis seperti ini.

Namun kini redaksi tidak menemukan cuitan Fahira tersebut. Ia nampaknya sudah menghapus cuitan yang justru bernada provokasi dan cenderung menyebarkan hoax yang bisa membuat panik masyarakat.

-Iklan-

Mungkin Fahira ngeri bisa ‘tercyduk’, karena polisi sudah menangkap seseorang yang menyebarkan hoax mengenai virus corona.

Adalah berinisial RAA, yang ditangkap polisi Sareskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) karena menyebarkan berita bohong (hoax) soal penyebaran virus corona. RAA memposting foto seorang wanita yang tergeletak di dalam terminal melalui akun media sosialnya. Ia mengatakan kalau di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ada seorang jemaah umroh yang meninggal karena virus corona. Unggahan ini dibarengi dengan kutipan dari media online.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Alexander Yurikho mengatakan, “Dari hasil penelusuran bahwa wanita yang diunggah fotonya oleh tersangka RAA bukanlah meninggal karena corona tetapi karena memang RR memiliki riwayat penyakit jantung.”

RAA ditangkap di rumahnya di Jalan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia ditangkap dengan barang bukti smartphone yang digunakan untuk menyebarkan hoax lewat media sosial. “Tersangka kami kenakan Undang-undang No 1 Tahun 1946, pasal 14 dan 15 tentang pemberitaan bohong, dengan ancaman 10 tahun kurungan penjara” terang Alexander.

Nah lho, Fahira?!

Media online yang menjadi rujukan Fahira juga telah meralat beritanya.

WARTAKOTAlive.com meralat berita berjudul “BIKIN Kaget! Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Jakarta Paling banyak”, menjadi “Ini Penjelasan Soal Adanya 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia.”

Selain itu, media tersebut juga telah menyesuaikan beberapa isi dalam tubuh berita agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menyebut pasien dalam pengawasan itu artinya bukan pasien yang positif terkena virus corona. Karena ada beberapa tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan seseorang positif Covid-19 atau tidak.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here