SintesaNews.com – Fadli Zon (FZ) menantang Bonnie Triyana, pendiri Historia.id untuk berdebat mengenai peristiwa G30S/PKI. Tantangan debat itu ia cuitkan ketika akun @historia_id memposting acara diskusi dengan judul “1965: Sejarah yang Dikubur”
“Kendati sudah berlalu setengah abad yang lalu, peristiwa G30S 1965 menimbulkan banyak penafsiran & perdebatan. Mengapa kita tak kunjung mampu melepas beban sejarah yang traumatik ini? Ikuti Dialog Sejarah Historia, Selasa 29 September 2020 jam 10.00am. Live youtube & FB Historia,” cuit akun historia_id.
Fadli Zon menanggapi cuitan itu dengan me-mention Bonnie Triyana dan langsung menantang berdebat soal topik G30S/PKI.
FZ: “Tampaknya @historia_id @BonnieTriyana dkk tak berani diskusi n debat soal G30S/PKI nih. Ayo dong jangan monolog n propaganda sendirian.”
Bonnie Triyana langsung menanggapi.
BT: “Silahkan Oom @fadlizon ajukan keberatannya apa saja. Nanti saya jawab. Okehhhhh.”
FZ: “Sy bukan mau ajukan keberatan (bg sy ringan saja kok), sy mau ajak diskusi/debat soal PKI (G30S/PKI n PKI Musso). Sy sbg sejarawan bukan politisi. Agar semua terang n jelas n tak ada yg “menyesatkan” sejarah. Gitu aja.”
BT: “Oh gitu. Knp tdk ada embel2 PKI di blkg “G30S”? Dasarnya:
1. Pelaku (Letkol. Untung) namakan peristiwa ini “Gerakan 30 September”
2. Buku resmi terbitan Puspen TNI AD jg sebut “Gerakan 30 September”
3. Mahmilub jg sebut “Gerakan 30 Sept”.
Bahwa ada keterlibatan bbrp org PKI iya.”
FZ: “O bukan itu saja, kok cuma itu. Baca baik2 twit sy.”
BT: “Ya makanya, Oom @fadlizon sampaikan. Apa aja. Ntar sy jawab. Trs oom sanggah lagi. Pake data, sbgaimana kita dididik di jur. sejarah. Prinsip saya: pembunuhan/kekerasan tak bs dibenarkan hny krn prbedaan ideologi. Mau anggota PKI yg bunuh, atau sebaliknya, itu gk bisa dibenarkan.”
FZ: “Konteksnya debat terbuka aja pakai zoom ajak John Rosa, anda n bbrp kawan. Kita dialog. Jgn monolog n “propaganda” sendiri. Sy merespon “dialog” zoom itu.”
BT: “Oh soal diskusi itu. Gini, Oom. Yang jadi pembicara adalah akademisi yang punya riset. John Roosa melakukan penelitian, Grace Leksana disertasinya juga soal 1965 secara akademik teruji di Uni. Leiden. Mereka sejarawan. Kalo memang besok Oom ada waktu, ikut gabung gimana?”
FZ: “Nah diskusi anda itu kelihatannya hanya monolog sj versi yg “membela” PKI. Sy juga riset PKI 1948 interview para korban n sy bukukan. Juga 1965 lumayan byk tulisan. Kita buat debat sj terbuka. Silakan siapa yg host.”
BT: “Kelihatannya? Diskusinya baru besok kok udah keliatan. Oom Fadli ini suudzon terus. Yawis besok gabung ya? Bener nih. Itu acara Dialog Sejarah talkshow rutin mingguan yg saya kelola di @historia_id. Temanya macem2. Buka aja di Youtube Historia. Jgn lupa klik like en subscribe.”
FZ: “Hehehe ga mau dialog. Kan kita sudah tahu pikirannya spt apa, sikapnya spt apa. Kura2 dlm perahu saja. Jelas “membela” PKI lah. Tak perlu jd peramal.Ya sdh silakan.”
BT: “Kok gini sih. Mosok bikin acara diskusi dituding membela PKI. Saya aja gak bilang Anda belain DI/TII pas bikin acara diskusi dan pameran Kartosuwirjo di TIM tahun 2012. Gak usah gini lah caranya.”
Netizen pun ramai berkomentar bagaimana FZ yang awalnya menantang debat malah melipir enggan ketika diladeni Bonnie Triyana untuk berdialog dalam diskusi yang diadakan oleh historia.id.
Akun @nazz_mu4ever mencuitkan: “memalukan kok gampang cap sana sini…jd ketua RT aja beli stempel yg banyak.”
Atau akun @wasis_515WS mengomentari: “Lagu mu zonk… zonk. dari awal nantang debat eh ujung2nya melipir.. dr awal ngomong sejarawan, ujung2 nya ilmu ngibul (politis) yang ente kedepankan u/ nutupin ketakutan dialog terbuka..”yang bahas PKI, di-stempel membela PKI” dasar pecundang kamu zonk.”
Akun @tomassoe mengatakan, “Diajak dialog nggak mau. Ditantang duel nggak mau. Kerjanya ngebacot doang sambil berlindung di balik jabatan. Hidup mapan tapi nggak terhormat.”
Debat terbuka tentang g30s pki? So pasti nggk ada yg menang ato kalah.
Masing2 bertahan dgn versinya bhkan bs jdi mnganggap versinyalah yg benar.
Sejatinya utk mnambah wawasan yha “diskusi” tentang g30s pki. Sekaligus utk meluruskan sejarah.
Klo org luar sdh diundang utk hadir diacara diskusi tentang g30s pki tapi menolak krn suudzon bhkan komennya berbau menuduh bhw panitiya membela pki? Org macam ini pola pikirnya kurang dewasa mencerminkan kekerdilan jiwanya.