SintesaNews.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus dalam memetakan buffer zone untuk seluruh kawasan vital nasional, termasuk Depo Pertamina Plumpang.
Hal tersebut mengikuti pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa keselamatan rakyat harus diprioritaskan.
Selain itu, saran yang diusulkan Jokowi adalah membuat parit air di kawasan buffer zone 50 meter dari Depo Pertamina.
“Yang kita lakukan sekarang mulai memetakan buffer zone untuk kawasan vital seperti kilang, pupuk ada buffer zone-nya. Salah satu inisiasi yang sudah diusulkan bapak presiden membikin parit air,” ungkap Erick.
“Artinya, proses ini akan kita lakukan yang utama buffer dulu. Kalau pemindahan itu, perlu waktu, dan Pelindo harus bikin tanah-nya dulu, itu mungkin baru 2024,” lanjutnya.
Lahan Pertamina di Plumpang dipastikan tidak akan ditinggalkan.
“Lalu Plumpang ditinggalkan? Tidak. Ada lubricant, atau oli yang memang tidak memerlukan pipa seperti BBM. Mungkin lebih aman. Jadi ekosistem untuk lubricant bisa dikembangkan di situ,” kata Erick di Tennis Indoor Senaya, GBK, Kamis malam (9/3/2023).
Adapun rencana sebelumnya yang ditetapkan adalah membangun buffer zone di lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, hingga untuk relokasi depo Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Namun demikian, Erick belum memberikan keterangan terkait hal tersebut secara rinci. Ia mengatakan, semua proses bisnis yang dijalani tentu harus ada hitungannya. Terkait rencana pengembangan ekositem lubricant, akan dibicarakan di Komisi VI DPR RI, bersama dengan Pertamina.
“Tapi kan itu semua mesti ada hitungan bisnisnya. Makanya komisi VI akan mengambil Direksi Pertamina untuk memaparkan ini. Jadi, jangan debat kusir yang tidak penting, pesan Presiden, keselamatan rakyat harus diprioritaskan,” pungkas Erick.
Baca juga:
Erick Thohir Tak Bilang Relokasi Warga, Padahal Iya, Tugas Heru Budi dan Nicke