Penulis: Wandi Russwannur
Gadis asal Malang Jawa Timur ini bernama Dwi Retno Puspitasari, sekarang sedang menempuh Pendidikan Profesi Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya. Perjalanan Dwi menjadi Runner Up 1 Duta Budaya Indonesia 2021 tentunya diawali dengan terpilihnya dia menjadi Winner Duta Budaya Jawa Timur 2021.
“Sejak saat itu saya memiliki tanggung jawab untuk membawa nama Jawa Timur dikancah Nasional dengan persiapan yang telah dilakukan diantaranya merancang dan menjalankan advokasi, mengasah kemampuan menari sebagai bentuk aksi nyata pelestarian budaya lokal di bidang seni tari, public speaking, catwalk, dan lain sebagainya,” ucapnya kepada SintesaNews.com, Selasa (25/01/2022).
Dwi menceritakan, karena masih pandemi setelah kurang lebih dua bulan persiapan, melalui serangkaian kegiatan seleksi dan karantina, maka pada tanggal 20-23 Januari 2022 baru diselenggarakan pemilihan Duta Budaya Indonesia di Hotel LPP Convention, Yogyakarta, hingga akhirnya dia diberikan amanah menjadi Runner Up 1 Duta Budaya Indonesia, menyabet gelar Best Talent dan Duta Budaya Intelegensia Indonesia 2021.
“Alhamdulillah hingga saat ini advokasi yang telah dijalankan salah satunya pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk mempelajari Aksara Jawa yaitu berupa permainan kartu Cakra (Caring Kartu Aksara Jawa). Cakra sendiri terdapat 2 jenis yaitu ada yang berbentuk kartu konvensional dan berupa aplikasi di handphone,” ujar pemilik akun instagram @dwiretnop_
Dwi menyebut, alat permainan edukatif ini dalam proses penggandaan dan publikasi yang diharapkan dari berjalannya advokasi ini dapat meningkatkan literasi budaya generasi muda khususnya untuk anak-anak usia dini sehingga aksara Jawa tetap lestari.
“Dukungan mengalir deras dari orangtua dan berbagai pihak pelestari budaya, sanggar seni, maupun dari UKM Tari dan karawitan kampus UNAIR. Selain itu juga tidak lepas dari dukungan berbagai sponsor seperti designer pakaian, photo, videographer, MUA, dan pihak lainnya,” bebernya dengan penuh senyuman.
Ditanya perihal suka-duka, Dwi mengatakan dari persiapan hingga Grand Final Duta Budaya Indonesia, sukanya dapat memperluas relasi terutama dengan seniman, designer, MUA, photo dan videographer, yang dapat mendukung talenta orang-orang berbakat dan juga dapat menjalin relasi dengan rekan-rekan Duta Budaya dari berbagai provinsi di Indonesia.
“Untuk dukanya dalam persiapan seringkali mengorbankan waktu istirahat agar persiapan menuju Duta Budaya Indonesia, kesibukan studi profesi serta kesibukan lain dapat sama-sama berjalan seimbang dan maksimal,” beber gadis kelahiran tahun 2000.
Kepada generasi muda, Dwi berharap dapat bersama-sama membangkitkan semangat untuk mengenali, memahami, dan mempelajari budaya kita sendiri yang sangat luhur serta adiluhung.
“Pelestarian budaya Indonesia berada di tangan kita sendiri sehingga sudah suatu keharusan berada di garda terdepan dalam mencintai budaya Indonesia dan mari bersama wujudkan generasi yang berkarakter, berbudaya, serta memiliki semangat berkarya untuk Indonesia,” pungkasnya.