Penulis: Erri Subakti
Seorang bapak bergegas pulang ke rumah, karena anaknya mengabarkan Depo Pertamina Plumpang meledak kebakaran, namun begitu tiba, tak ditemuinya lagi anak dan istrinya di rumah kontrakan yang berdempet dengan tembok Depo.
Seorang bocah 5 tahun kebingungan mencari ibunya di antara puing-puing kebakaran.
Sebuah keluarga kehilangan ayah, suami, yang saat menghindari kebakaran, dia kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu. Naas, ledakan kedua terjadi, dan ia tak terlihat lagi.
Ada lagi yang memilukan, jasad ibu dan anak berpelukan hingga tewas akibat terbakarnya Depo Pertamina di Plumpang.
Duka-duka tragis ini tak terlepas dari benang merah, bagaimana seorang politikus melakukan apapun untuk meraup suara dan untuk kemenangan dirinya sendiri. Tanpa memikirkan dampak lebih jauh dari janji dan laku politik liciknya.
Seorang Anies Baswedan yang terkenal karena praktek politik identitasnya, tak hanya menunjukkan karakter oportunistik yang nampak jelas, melainkan juga menutup mata dan hatinya, juga nalarnya, dengan laku menandatangani kontrak politik dengan warga Tanah Merah yang notabene tinggal berdempetan dengan objek vital nasional yang berbahaya.
Bahkan lebih jauh laku politiknya, di saat ia sudah duduk menjadi DKI 1, ia memberikan IMB kepada warga Tanah Merah yang menempati lahan aset milik Pertamina.
Akal sehat mana pun tentu tak mungkin bisa membenarkan alasan logis rasional atas laku politik yang berdampak sangat merugikan warga masyarakat itu sendiri. Kehilangan harta benda, juga puluhan orang terluka parah, belasan nyawa melayang dengan tragis.
Itu baru dari sisi kerugian duka mendalam bagi warga setempat, belum dihitung kerugian Pertamina yang juga harus menanggung semua kedukaan warga tersebut. Kerugian Pertamina yang menyuplai 20% BBM untuk masyarakat ini juga merupakan kerugian masyarakat Indonesia yang lebih luas, khususnya Jabodetabek.
Seorang pemimpin bertanggung jawab atas tiap laku kebijakannya. Kata-kata dan janjinya yang tak peduli memikirkan dampak buruk bagi masyarakat itu sendiri.
Sudah cukup warga masyarakat Jakarta saja yang dirugikannya, bahkan kerugian setelah ia menjabat, jangan sampai semakin banyak korban berjatuhan akibat laku dan janji politik sembrono oleh politikus oportunistik.
Baca juga:
Cerdas Bangsaku Santun dan Bangga Rakyat akan Pemimpin Negri tercinta INDONESJA.
Mari bersatu kembali membangun kedewasaan memang butuh ujian, terus Maju Bp Jokowi! Tegakkan Wajahmu Tuhan Yesus mencintai🫶🏻