Penulis: Nurul Azizah
Mohon maaf sebelumnya, terutama dulur-dulur dari berbagai simpul, baik simpul NU (religius), NKRI (nasionalis), cendikiawan, budayawan, dan simpul-simpul pecinta NKRI Harga Mati. Perkenankan saya menulis unek-unek kejadian hari ini, Kamis 25 Agustus 2022. Sangat menyedihkan dan prihatin.
Pagi-pagi saya sudah dijapri AH untuk dimasukkan ke WhatsApp Group (WAG) Ganjar dan KH. Said A Sirajd.
Pagi itu saya lagi fokus dengan tulisan-tulisan saya. Otomatis semua WA dan telpon tidak saya angkat hingga berangkat kerja, sampai pulang kerja. Sudah menjadi kebiasaan saya kalau kerja ya kerja, fokus di dunia nyata.
Dunia medsos saya buang jauh-jauh ketika kerja, berusaha untuk profesional.
Memang di WAG itu saya jadi admin, tapi bukan terus saya sewenang-wenang mengeluarkan anggota WAG.
Mungkin admin yang lain yang mengeluarkan orang-orang yang tidak sefaham dengan admin.
Singkat cerita, pulang kerja, masih memakai baju kerja dan jaket, langsung saja megang HP yang banyak group politiknya.
Saya terkejut, AH memfitnah saya, kalau saya membajak group Ganjar dan KH. Said.
Ceritanya begini ya bro and sis, memang WAG tersebut bukan buatan saya tapi buatan AH. Tentunya ide capres cawapres 2024 Ganjar dan KH. Said murni ide saya.
Kemudian AH membuat group tersebut dan saya dijadikan salah satu admin. WAG biasa-biasa saja cenderung sepi. Tidak tahu apa alasan dari AH yang tiba-tiba keluar dari WAG Ganjar KH. Said lumayan lama.
Untuk meramaikan WAG Ganjar dan KH. Said saya jadikan EJ admin. Alhamdulillah EJ bekerja keras memasukkan anggota sampai 300 an. EJ juga memasukkan Gus Waluyo Ketum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu). Karena Gus Waluyo sangat dekat dengan Buya KH. Said Agil Sirajd. Tentunya punya maksud, agar Gus Waluyo bisa koordinasi dengan Ganjar dan KH. Said.
Saat bersamaan AH mengancam saya dan EJ dengan kata-kata yang kasar dan tidak pantas. Mosok gara-gara tidak dijadikan admin di WAG yang dibuatnya kemudian ditinggalkan tidak diopeni lagi, main ancam dan fitnah keji. Keluarga saya dan keluarga EJ diancam oleh AH. Khan tidak etis, kayak orang arogan, yang sudah mengancam keselamatan seseorang beserta keluarganya.
Kalau pengen ngambil WAG yang dulu dibuat kemudian ditinggalkan begitu saja, lalu pengen masuk lagi dan jadi admin, ngomong saja baik-baik, tidak usah pakai ancam-ancaman segala, apalagi keluarga yang tidak salah ikut kena ancaman.
Ya sudahlah kalau WAG Ganjar dan KH. Said mau diminta lagi ya pakai prosedur yang baik dong.
Akhirnya siang itu Kamis, 25 Agustus 2022, saya membuat WAG Ganjar – Buya Said yang tentu berbeda dari sebelumnya.
Saya membuat WAG baru tidak atas desakan siapa-siapa. Karena chat di WAG sebelumnya sangat menyedihkan, AH menebar kebencian, fitnah dan Gus Waluyo menanggapinya. Jadilah groupnya tidak sehat.
Setelah saya membuat group baru dan link saya sebar di beberapa WAG, Alhamdulillah dapat respon yang bagus.
Saya tidak dijadikan admin lagi di WAG lama, juga dikeluarkan oleh admin. Ya sudahlah diterima saja.
Tetapi banyak yang japri saya, kalau saya difitnah oleh AH, kalau saya bersama Gus Waluyo membajak WAG Ganjar KH. Said yang lama.
Ya Allah ampunilah AH yang telah mengancam dan memfitnah saya beserta keluarga. Mungkin AH lagi emosi dan khilaf jadi main ancam dan fitnah keji yang ditujukan kepada saya dan keluarga.
Saya sebagai pegiat NU dan NKRI sudah tiga tahun benar-benar lillah, tidak ada tendensi apa-apa. Untuk membiayai perjuangan saya sebagai pegiat NU dan NKRI itu dari uang hasil penjualan buku “Muslimat NU di Sarang Wahabi.”
Semua yang terjadi hari ini saya ambil hikmahnya. Diancam, difitnah oleh AH, inilah cara Allah mengangkat derajat saya sebagai manusia.
Biarlah Allah yang tahu atas apa yang selama ini saya perjuangkan untuk NU dan NKRI. Saya sumbangkan tenaga, fikiran, waktu, uang dan keluarga semata-mata membela NU dan NKRI dari rong-rongan para pembenci NU dan NKRI.
Semoga saya bisa menerima takdir ini, semua atas kehendak Allah SWT. Takdir yang diberikan Allah kepada saya adalah hadiah. Maka sambutlah takdir yang diberikan Allah kepada saya dengan penuh kegembiraan.
Nurul Azizah penulis buku “Muslimat NU Di Sarang Wahabi”, minat hub. penulis 0851-0388-3445.