SintesaNews.com JAKARTA – Meski secara usia masih terbilang muda, namun apa yang diperlihatkan oleh Gerakan Pemuda Muhajirin layak menjadi contoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gerakan Pemuda Muhajirin yang notabene para pendirinya berlatar belakang Muslim, mempunyai rangkaian agenda penting yang salah satunya adalah melakukan dialog dengan seluruh tokoh agama yang ada di Indonesia.
Dengan dialog inilah diharapkan muncul toleransi, rasa kebersamaan dan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa yang lahir di NKRI tercinta ini.
Karena itulah pada hari Jumat 19 February 2022, Gerakan Pemuda Muhajirin dipimpin ketuanya Syahrial Efendi Siregar, SH mengadakan dialog antar umat beragama yakni dengan para tokoh agama Hindu bertempat di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) , di kawasan kemanggisan Jakarta Barat.
Para pengurus GP Muhajirin diterima oleh pengurus PHDI yakni ketua bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa Mayjen TNI (Purn) Kasim Genawi, SIP, M.Tr, C.Fr.A dan ketua bidang organisasi Sures Kumar, S.Ag, M.Si.
Selain untuk silaturahmi, kunjungan kali ini difokuskan untuk membangun sikap toleransi antar umat beragama, melawan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama. Hidup Rukun, menjaga perdamaian dan toleransi antar umat beragama merupakan pesan penting yang dipandang perlu oleh GP Muhajirin untuk selalu menjadi perhatian seluruh anak bangsa.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang sifatnya bersama sama ke depannya, terutama menangkal gerakan radikalisme dan intoleransi. Agama harus menjadi tuntunan, bukan tuntutan dan kita harus bersama-sama membangun NKRI yang kita cintai ini berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,” demikian pernyataan Ketua GP Muhajirin Syahrial Efendi Siregar, SH.
Kunjungan dari GP Muhajirin ini mendapat respon positif dari pengurus PHDI, melalui ketua bidang Politik, Ideologi dan Kesatuan Bangsa, Mayjen TNI (Purn) Kasim Genawi, yang menggaris bawahi kepada seluruh anak bangsa untuk bersama-sama menjaga dan melaksanakan 4 Pilar yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesi dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Perlunya Moderasi beragama, jalankan komitmen kebangsaan, Praktek toleransi, jangan melaksanakan agama secara ekstrim dan adaptif budaya lokal,” demikian pesan penting dari Mayjen TNI (Purn) Kasim Genawi.
Sementara ketua Bidang Organisasi PHDI menyampaikan bahwa PHDI dan GP Muhajirin memiliki visi organisasi yang sama yang turut berperan dalam mewujudkan toleransi umat beragama.
“Misalnya, kami menjalin komunikasi intens dengan tokoh tokoh lintas agama untuk merespon berbagai hal di masyarakat. Contoh pernah ada pelecehan sesaji di satu tempat kita komunikasikan dengan tokoh agama agar permasalahan diselesaikan secara bijaksana,” demikian pernyataan Ketua Bidang Organisasi, Suresh Kumar.
Dialog dengan Umat Konghucu
Pada kesempatan sebelumnya, Gerakan Pemuda Muhajirin juga mengadakan silaturahmi dengan Badan Pengurus Pemuda Konghucu, di Klenteng Kong Miao di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur.
Ketua umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) PAKIN, JS Yugi Yunardi, S.Pt, M.Ag didampingi oleh Sekretaris Jendral dan Sekertaris Umum menyambut baik kehadiran jajaran pengurus GP Muhajirin.
Sebagai informasi DPN PAKIN merupakan badan pengurus pemuda Khonghucu Indonesia di bawah hirarki Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Pusat. Kedua organisasi yang sama-sama bergerak di lingkup kepemudaan ini ternyata punya kesamaan dalam satu hal, yakni sama sama tidak melaksanakan politik praktis yang hanya untuk kepentingan jangka pendek atau ego sesaat.
Yugi Yunardi juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pengakuan agama Khonghucu di Negara Kesatuan Republik Indonesia .
“Berkat Presiden Gus Dur kami sangat berterimakasih karena kembali bisa merayakan Imlek dan jadi libur nasional. Dan kami juga berharap tahun penyebutan imlek juga bisa sesuai dengan kalender kami, misal imlek 2572 atau 2573, bukan menggunakan kalender tahun saat ini seperti 2021 atau 2022,” demikian ungkapan hati dari Yugi Yunardi, sekaligus menjadi masukan bagi pemerintah dalam hal ini kementrian agama.
Ketua GP Muhajirin Syahrial Efendi Siregar juga mengingatkan akan pentingnya membangun Jiwa dan Raga agar jangan sebatas slogan namun harus teraplikasi dengan baik dan tepat.
Pesan penting lainnya adalah jangan sampai terjadi keretakan di antara sesama komponen bangsa serta pentingnya menjaga toleransi.
“Kami ingin membangun persaudaraan dengan umat Konghucu dan seluruh umat beragama lain, mudah-mudahan kita bisa bekerjasama dan sama-sama men-support pemerintahan dalam menjaga keutuhan NKRI,” demikian salah satu pesan penting dari Ketua GP Muhajirin.
Bertatap Muka dengan Dinas Kesbangpol DKI Jakarta
Sebelumnya GP Muhajirin juga bersilaturahmi dan menjalin komunikasi dengan berbagai instansi pemerintah, salah satunya dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta melalui Dinas Kebangsaan dan Politik. Pertemuan yang berlangsung di kantor Kesbangpol DKI Jakarta ini juga memperkenalkan visi dan misi Gerakan Pemuda Muhajirin sebagai salah satu sayap organisasi dari Induk organisasinya yakni Perkumpulan Merdeka Hakikat Keadilan yang berkedudukan di Jakarta.
Dengan adanya silaturahmi dan pertemuan dengan Pihak Kesbangpol DKI Jakarta, tentu menjadi langkah awal harmonisasi antara Ormas kepemudaan GP Muhajirin yang anggotanya direkrut berdasarkan kaderisasi dengan pihak Pemerintah dalam hal ini dinas Kesbangpol DKI Jakarta.