SintesaNews.com – Ada yang menarik di tengah-tengah demo massa pro Novel Baswedan cs yang tidak lulus TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) untuk menjadi ASN di KPK, dengan massa pendukung Ketua KPK Firi.
Yaitu ada satu orang nekat berdemo sendirian (tunggal) di depan gedung KPK yang tengah dijaga aparat keamanan lengkap dengan water canonnya.
Adalah Togap Marpaung (TM), pengawas senior di BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nukir) yang nekat membentangkan karton besar bertuliskan:
“Bapak Presiden Jokowi, saya whistleblower di BAPETEN. Dizolimi, dipaksa pensiun, tidak digaji 3 tahun!!!”
Ttd
Togap Marpaung
Inspektur Keselamatan Nuklir
Ini merupakan aksi demo tunggal ke-3 TM, setelah sebelumnya berdemo tunggal di depan Istana Negara (14/04), dan Kantor BAPETEN (19/05), pada April dan Mei lalu.
“Kami sudah melapor dan telah bertulis surat kemana mana,” katanya. Dari mulai melaporkan kasus terkait hal ini ke Bareskrim Polri, KPK, bersurat ke Mensetneg, dan berbagai pihak terkait, namun hingga kini belum ada kelanjutannya.
TM menjelaskan bahwa dari praktek mark up pengadaan di BAPETEN, kerugian negara bisa mencapai sekitar Rp 10 miliar.
Baca: Dugaan Korupsi Rp 10 Miliar di BAPETEN, Pelapornya Disingkirkan Tak Digaji 3 Tahun
TM nekat melakukan hal seperti ini karena sudah 7 tahun kasus korupsi di BAPETEN tidak ada tindaklanjutnya. Parahnya, TM malah disingkirkan dari lembaga yang telah ia abdikan hidupnya selama 33 tahun. Ia tak digaji sejak 3 tahun lalu. Padahal dirinya termasuk orang yang pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden Joko Widodo atas 30 tahun pengabdiannya di BAPETEN.
Baca: Pengawas Bapeten Diberhentikan karena Laporkan Korupsi, Kepala Bapeten Sibuk Jadi Ustadz?
Dugaan kasus korupsi ini telah dilaporkan TM ke berbagai pihak, dari kepolisian, KPK, hingga ke Mensetneg. Namun belum juga ada tindakan lanjutannya dari pihak-pihak yang berwenang tersebut untuk segera menyelesaikannya.
Apalagi dengan disingkirkannya TM dari BAPETEN hingga ia tak lagi menerima gaji sebagaimana haknya sejak 3 tahun lalu. Ini merupakan penzaliman kepada PNS senior pelapor tindak pidana korupsi (whistleblower) yang sudah terbukti menyelamatkan kerugian negara sebelumnya.
Meski di depan Gedung KPK ada dua massa yang sedang pro kontra, tak menyurutkan langkah TM untuk berdemo tunggal.
Jumat itu, terpantau puluhan aparat gabungan dari TNI-Polri hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersiaga di Gedung Merah Jakarta Selatan. Polisi menyekat Jalan Raya Kuningan Persada di sebelah utara dan selatan KPK. Tidak hanya itu polisi juga tampak memalangkan mobil patwal.
Polisi juga menurunkan mobil Water Cannon dan Barracuda. Nampak pula kendaraan bermotor Brimob, mobil pengendalian massa (Dalmas) dan mobil pengurai massa (Raisa), hingga bus TNI dan Polri terparkir di seberang gedung utama. Tidak hanya itu, polisi juga menyiagakan kawat berduri.
Baca juga:
Ungkap Dugaan Korupsi dan Kerugian Negara di BAPETEN, Togap Marpaung Dijegal Karirnya