Dari Rekonstruksi Kasus Penganiayaan David Terungkap Pengacara AGH Bohong

Penulis: Niken Sri Rahayu

Dari rekonstruksi atas kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka MDS terhadap korban David yang digelar 10/03 2023, diperagakan sebanyak 40 adegan.

Tersangka MDS dan SL dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut sementara korban dan tersangka AGH diperankan oleh pemeran pengganti.

-Iklan-

Ada beberapa perbedaan dalam gelar rekonstruksi tersebut di antaranya keterangan pengacara AGH yang ternyata tidak terbukti.

Sebelumnya pengacara AGH mengatakan bahwa kliennya tidak melakukan perekaman dan justru berusaha berusaha menghentikan aksi MDS. Akan tetapi dari rekonstruksi diketahui justru SL-lah yang berusaha menghentikan aksi MDS walaupun terlambat karena usaha itu tidak dilakukan dari awal.

Dia baru menghentikan aksi MDS setelah korban tidak berdaya.

Sementara AGH cuma diam bahkan ada saat dimana dia menyaksikan aksi MDS sambil merokok.

Dia pun kemudian ikut melakukan perekaman di menit-menit akhir perekamanan yang semula dilakukan SL, kemudian dilanjutkan oleh AGH ketika SL berusaha menghentikan aksi MDS.

Selain terungkapnya kebohongan pengacara AGH ada hal membuat geregetan yaitu ketika tersangka MDS menyuruh korban David yang tidak sanggup lagi melakukan push up sebanyak 50x melakukan sikap tobat, sudah merasa Tuhan saja si MDS ini

Kemudian aksi AGH yang menyaksikan aksi MDS sambil merokok. Padahal gadis ini baru berusia 15 tahun.

Sepertinya gadis bau kencur itu sangat menikmati pertunjukan sadis di depan mata.

Bahkan ketika saksi N yang pertama kali melihat aksi sadis tersebut meminta AGH membantunya memberikan pertolongan kepada korban AGH diam tidak merespon.

Sementara tersangka MDS yang awalnya kelihatan santai lama-lama mewek juga.

Dan dari rekonstruksi tersebut diketahui sebenarnya ada peluang bagi korban untuk menyelamatkan diri yaitu ketika ada 2 orang security mendatangi TKP untuk mencari tahu apa yang terjadi ketika penganiayaan belum terjadi.

Tapi kesempatan itu tidak dimanfaatkan oleh korban padahal ketika itu walaupun belum terjadi penganiayaan tentu indikasi akan terjadinya hal tersebut sudah dia rasakan.

Entahlah mungkin pada saat itu korban dalam keadaan panik dan tertekan sehingga tidak bisa melihat peluang itu.

Satu hal yang menjadi pertanyaan adalah tidak dihadirkannya AGH dan hanya digantikan oleh pemeran pengganti padahal dia sudah ditangkap.

Mungkinkah faktor usia yang masih di bawah umur menjadi pertimbangan petugas? Hanya petugas yang tahu persis.

SALAM RAHAYU 🇮🇩❤️

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here