SintesaNews.com – Dilaporkan dari Bloomberg, pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia anjlok. Paling parah adalah Italia. Namun hanya 2 negara saja yang tetap akan tumbuh ekonominya usai masa pandemi covid-19 ini. Yaitu, Indonesia dan China.
Pada grafik di atas ini hanya ada 2 negara yang pertumbuhan ekonominya masih positif, yaitu: Indonesia dan China. Selebihnya, negatif.
Kebijakan di beberapa negara yang menerapkan lockdown memang memperlambat ekonomi. Meski demikian beberapa negara tanpa lockdown juga terkontraksi. Seperti di Swedia, Brazil dan Meksiko yang tak melakukan lockdown, ekonominya tumbuh negatif juga.
Sementara itu kemarin, Presiden Jokowi meminta seluruh lembaga pengawas dan aparat penegak hukum untuk mengawasi secara ketat penggunaan anggaran penanganan dan pemulihan dampak dari wabah COVID-19. Presiden meminta jika ada yang berani menyelewengkan anggaran tersebut, ‘digigit’ habis saja.
Dijelaskan, pemerintah menganggarkan dana Rp 677,2 triliun untuk percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Anggaran yang sangat besar itu, pemanfaatannya harus semaksimal mungkin.
“Angka ini Rp 677,2 triliun adalah jumlah yang sangat besar. Oleh sebab itu tata kelolanya harus baik, sasarannya harus tepat, prosedurnya harus sederhana dan tidak berbelit-belit. Output dan outcome-nya harus maksimal bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia,” tegas Presiden Jokowi saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara virtual, kemarin.