Penulis: Wandi Ruswannur
SintesaNews.com – Provinsi Bangka Belitung sering dijadikan rujukan tempat wisata bagi para turis dalam negeri atau mancanegara untuk berlibur, karena negeri Laskar Pelangi ini memiliki segudang pesona alam yang eksotis, tempat bersejarah, hingga wisata kuliner khas dan biaya paket wisata lengkap ke Bangka Belitung pun masih sangat terjangkau.
Dayang Provinsi Bangka Belitung 2021, Rizti Kholifi, mengatakan bahwa banyak tempat wisata di Bangka Belitung yang sangat layak dikunjungi, mulai dari pantai, danau, sampai museum fenomenal, seperti Museum Timah Muntok, Danau Kaolin Aek Biru, Bukit Gurun Pelawan Namang, Pantai Matras, Air Terjun Pait Jaya Muntok, Pantai Tikus, Pantai Parai Tenggiri, Jembatan Emas Bangka, Pantai Penyusuk, Batu Granit Pantai Dinding Batu Belinyu, Penyu di Pantai Tongaci, Grand Canyon Danau Ampar Red Hill, Batu Belimbing, Bangka Botanical Garden, Wisata Mangrove Munjang Kurau Barat, Bukit 7 Sempan, Pesisir Timur Pulau Bangka Bukit Pala dan masih banyak lagi.
Gadis kelahiran Bangka Selatan ini mengatakan sebagai duta wisata dirinya mengharapkan agar para pelaku usaha wisata sanggup berinovasi dan memasarkan secara digital, termasuk media sosial, untuk menjangkau lebih banyak para wisatawan.
“Dalam memasarkan pariwisata, kita bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, menggunakan pemasaran digital,” kata Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang memiliki akun Instagram riztikhlf saat di konfirmasi SintesaNews.com, Selasa (16/11/2021).
Ia menegaskan ada banyak media dalam memasarkan wisata, selain lewat situs resmi, media sosial yang banyak diakses generasi muda juga aplikasi pemesanan wisata daring, terkadang juga melalui siaran radio untuk promosi sekaligus edukasi.
“Termasuk dalam postingan sosial media, saya selalu mengisi caption terkait kepariwisataan (sejarah, keunikan, potensi, dll) dan membuat video explore tempat wisata baru yang berpotensi untuk dikembangkan namun belum terekspos,” tutur dayang yang hobinya travelling.
Sejauh ini, motivasi Rizti menjadi dayang adalah mendorong generasi muda Bangka Belitung yang berkualitas, kreatif dan inovatif serta menumbuhkan sadar wisata dan ikut melestarikan kebudayaan daerah.
“Kedepannya saya juga akan memanfaatkan media offline dengan cara menulis terkait kepariwisataan di majalah atau koran, seminar, talkshow atau sejenisnya untuk sharing and teaching mengenai pariwisata Bangka Belitung,” tutupnya.
