Penulis: Wandi Ruswannur
Namanya Ghaitsa Zahra Shofa biasa disapa Zahra. Ia adalah Srikandi Pencak Silat Pagar Nusa asal Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur yang usianya masih sangat muda 19 tahun.
Gadis kelahiran tahun 2003 dan masih aktif sebagai pelajar ini mengatakan, wanita kuat akan tangguh menghadapi apapun yang ada di depannya. Tak mudah jera, merengek dan akan menyelesaikan permasalahan apapun dengan kesabaran dan hati yang besar.
“Lebih dari itu, wanita kuat bisa dimaknai sebagai wanita yang mencintai dirinya sendiri dan orang lain serta percaya diri dengan kemampuannya,” katanya kepada SintesaNews.com, Senin (14/03/2022).
Ia menyebut wanita kuat menggambarkan kehebatan seseorang yang selama ini masih dianggap sebagai sosok lemah. Padahal, wanita bukan hanya menjadi pelengkap.
“Seperti halnya pria, wanita memiliki perannya sendiri dalam segala aspek kehidupan. Wanita tak hanya digambarkan kuat dalam urusan ‘dapur’ atau rumah tangga. Wanita masa kini juga kuat dalam urusan karier, setara kaum pria,” ucapnya dengan tegas.
Srikandi yang hobinya menanam bunga dan bercita-cita menjadi pengusaha ini menyampaikan, dalam Pencak Silat Pagar Nusa kita tidak hanya mempelajari seni bela diri saja, tetapi juga belajar pengembangan diri, bersosialisasi, mengawal ibu Nyai dan yang lebih penting adalah mempelajari dan mengamalkan ajaran Ahlussunah Waljama’ah Annahdliyyah.
“Sejauh ini saya sudah mengikuti pelatihan Masa Penerimaan Anggota Pagar Nusa (Mapag) dan alhamdulillah pernah menjadi Juara 1 Kejuaan Daerah Pagar Nusa Cianjur ketegori Silat Tarung,” imbuhnya.
Zahra menyebut bahwa awal dirinya mulai mengenal Nahdlatul Ulama (NU) melalui kegiatan Pencak Silat Pagar NU di Kecamatan Cipanas hinggi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Kabupaten Cianjur
“Ku kenali diriku melalui Pagar Nusa dan saya selalu memohon doa dari orangtua, kerabat, teman, dan warga masyarakat agar bisa istiqomah berkhidmat di Pagar Nusa dan NU ila yaumil akhir,” pungkasnya.