Catatan Pinggiran: Merah Putih Gagal Berkibar, Pengurus LADI Tak Profesional

Anthony Ginting dan kawan-kawan berhasil memulangkan piala Thomas setelah 19 tahun ‘ngebolang.’ Namun prestasi Tim Piala Thomas terasa hambar karena Merah Putih tidak boleh berkibar. Sebabnya adalah Indonesia dinilai lalai oleh lembaga anti doping dunia (WADA) dalam melaksanakan agenda terkait anti doping.

Catatan Pinggiran

Ganda Situmorang
Patriot 98 NKRI

 

-Iklan-

Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) adalah entitas yang memiliki tugas dan fungsi (TUSI) terkait segala hal terkait agenda anti doping di bawah koordinasi WADA.

Singkat cerita dibalik keberhasilan Tim Thomas memulangkan Piala Thomas, terungkap pula satu borok yaitu LADI yang tidak menjalankan TUSI pokok dan berakibat fatal! Akibatnya Sang Merah Putih tidak boleh berkibar di seluruh ajang olahraga internasional.

Luar biasa bukan bobroknya LADI ini…, bikin lidah kecut kepedasan pengen ngomel.

Apa dan siapa LADI ini?

Tugas dan fungsinya sangat sederhana sebenarnya. Memastikan seluruh agenda anti doping berjalan di bawah koordinasi badan anti doping dunia (WADA). GAK ADA YANG LAIN!

LADI berada di bawah Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Pengurusnya ditetapkan dengan SK Menteri, sehingga secara struktur LADI setara dengan direktorat eselon 1. Sangat cukup dan layak sesuai cakupan dan lingkup kerjanya yang sangat teknis. Pengurus LADI antara lain, Ketua dr. Musthofa Fauzi, Wakil Ketua dr. Rheza Maulana S., BMedSc (Hons), MM, MARS, Sekretaris Jenderal Drg. Dessy Rosmelita, SpPerio, dan Tim Sekretariat Desyta Puri.

Sebenarnya kejadian gagalnya Indonesia mengibarkan bendera Sang Merah Putih bukan pertama kali ini. Pada saat event Asian Games tahun 2017 dimana Indonesia sebagai tuan rumah juga sempat terancam dijatuhi sanksi serupa oleh WADA, akibat kerja amburadul LADI tentunya. Beruntung Presiden Jokowi ketika itu langsung turun tangan melakukan lobby sehingga sanksi dimaksud bisa dianulir. Kebayang kan kalau diplomasi Presiden Jokowi tidak ada, tuan rumah sendiri tidak boleh mengibarkan benderanya.

Dampaknya sepele tapi sangat serius. Ujung dari perlombaan olahraga yang membawa nama negara adalah memperdengarkan lagu kebangsaan dengan pengibaran Bendera Kebangsaan, bagi atlit negara yang naik podium juara. Publik menjadi bertanya-tanya sekiranya ada faktor kesengajaan dari LADI sehingga insiden serupa bisa terjadi berulangkali.

Dari berbagai sumber Catatan Pinggiran berhasil mendapatkan daftar pengurus LADI. Pengurus LADI antara lain, Ketua dr. Musthofa Fauzi, Wakil Ketua dr. Rheza Maulana S., BMedSc (Hons), MM, MARS, Sekretaris Jenderal Drg. Dessy Rosmelita, SpPerio, dan Tim Sekretariat Desyta Puri.

Dari situs resmi MPR, juga didapatkan bahwa para pengurus LADI pernah beraudiensi dengan Ketua MPR Bambang Susatyo pada tanggal 1 Oktober 2021.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Pengurus Lembaga Anti Doping Indonesia (Jumat, 1/10/21). Dok. MPR RI

Satu poin yang dibahas pada pertemuan pengurus LADI dengan Bamsoet (Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI) yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut adalah usulan penguatan kelembagaan LADI menjadi berada di bawah Presiden dengan alasan supaya bisa meningkatkan jumlah test dan jumlah laboratorium anti doping di seluruh Indonesia.

Pertanyaannya adalah, apakah dengan status kelembagaan sekarang yang berada langsung di bawah Kemenpora, LADI sudah menjalankan tugas dan fungsinya?

Terbukti tugas dan fungsi tersebut tidak berjalan sampai berulangkali maka patut diduga ada faktor kesengajaan dari LADI.

Permasalahan kegagalan eksekusi di tingkat teknis operasional seperti test anti doping dan laboratorium tersebut sesungguhnya cukup diatasi dengan perbaikan profesionalisme pengurus dan pelaksana, bukan langsung loncat ke kelembagaan di saat Presiden Jokowi justru sedang mendorong penggabungan dan pembubaran lembaga negara termasuk BUMN.

18102021

Baca juga:

Merah Putih Batal Berkibar di Thomas Cup 2021, Ini Gara-garanya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here