SintesaNews.com – Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama telah memberikan benchmark (tolok ukur standar) untuk pengelolaan Kota Jakarta selama kurun waktu 1 periode. Dalam 5 tahun jejak kemajuan Jakarta di segala bidang, tak hanya infrastruktur, program dasar manusia seperti pendidikan dan kesehatan juga “direvolusi” dan hingga kini masih sangat berguna bagi warga Jakarta. Birokrasi dibuat lebih profesional dalam melayani warga DKI Jakarta. Semua serba cepat dan tuntas memuaskan masyarakat, terutama bagi rakyat kecil.
Sayangnya legacy yang luar biasa dari Jokowi dan BTP tidak dilanjutkan oleh penerusnya.
Satu contoh nyata saja, Jokowi dan BTP membangun RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan RPTRA di lahan seluas 3 hektar lebih yang menghabiskan dana sebesar Rp20 miliar. Adapun dananya berasal dari sumbangan perusahaan dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) dari Sinarmas Land. Artinya tidak sepeser pun menggunakan dana yang diambil dari APBD alias GRATIS.
Fasilitas-fasilitas yang dibangun dengan menggunakan dana tersebut antara lain: Fasilitas yang ada di RTH; lintasan jogging, lintasan sepeda, skate park, amphitheater, mushala, toilet, outdoor fitness, dan ruang hijau. Sedangkan untuk RPTRA Kalijodo seluas 5.000 m², fasilitas yang disediakan antara lain ruang laktasi, perpustakaan, toilet, arena bermain anak.
Dengan tanpa menggunakan dana dari APBD, BTP bisa membangun RTH dan RPTRA dengan berbagai fasilitas sebagai tempat rekreasi bagi warganya.
Mari kita bandingkan dengan apa yang dilakukan Anies dalam membangun skate park dibawah jembatan fly over pasar rebo.
Hanya untuk membangun skate park di bawah kolong jembatan dengan luas 926m² tanpa ada fasilitas lainnya, Anies menghabiskan dana sebesar Rp14,3 miliar! Sumber dananya pun diambil dari APBD, artinya pembangunan skate park itu menggunakan uang warga DKI Jakarta.
Di era kepemimpinan Anies, penggunaan dana CSR yang merupakan sumbangan dari perusahaan sampai detik ini pun gelap, entah dipakai untuk apa.
Bandingkan di era kepemimpinan Jokowi-Ahok-Djarot, dari 292 RPTRA yang berhasil dibangun, 69 diantaranya menggunakan dana CSR.
Terus ke mana larinya dana CSR di era Anies?
Au ah ambyar.