Bongkar! Herry Wirawan si Predator Ternyata Bagian dari Pesantren dan Kemenag

Penulis: Nurul Azizah

Saya tak habis pikir, para pengikut dajjal benar-benar ada dan nyata. Setelah sekian lama bersembunyi di balik kedok agama, sekarang sudah mulai terungkap siapa sebenarnya mereka.

Geram banget ketika saya mendengar ada seorang yang mengaku guru ngaji tapi mengajarkan ajaran sesat, ajaran setan, iblis laknatullah.

-Iklan-

Nama Herry Wirawan, laki-laki lahir di Garut, 19 Mei 1985 usia 36 tahun. Seorang Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Ikhlas Yayasan Manarul Huda Antapani, dan Madani Boarding School di Bandung mengagetkan kita semua karena kelakuan bejatnya yaitu memperkosa kepada belasan santri yatim piatu dan semua masih di bawah umur.

Kasus ini pertama kali dilaporkan ke kantor polisi Mei 2021, namun baru diketahui publik ketika sidang ketujuh saksi di Pengadilan Tinggi Bandung, Selasa lalu (7/12/2021).

Seperti banyak diberitakan sebelumnya Herry Wirawan pemilik dan pengurus Pondok Tahfiz Al-Ikhlas, Yayasan Manarul Huda Antapani dan Madani Boarding School Cibiru telah melakukan pemerkosaan 12 anak bahkan korban bertambah lagi dan banyak di antara korban telah melahirkan (9 santri).

Saya geram sekali dengan pemberitaan bahwa pondok Tahfiz Al-Ikhlas dan Madani Boarding School bukan pondok pesantren dan tidak mengantongi izin Pondok Pesantren dari Kementrian Agama setempat. Itu semua omong kosong, seolah-olah para pejabat di Kementrian agama setempat ingin menutupi siapa Herry Wirawan.

Apalagi beredar tulisan yang viral dari Ketua Pengurus Wilayah (PW) Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU atau Asosiasi Pesantren NU DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki, yang menjelaskan, “Pemberitaan yang sedang viral dinilai sudah sangat merusak nama pondok pesantren, itu fitnah yang keji. Karena dampaknya yang tidak kecil membuat resah para orang tua yang anak-anaknya sedang mondok di berbagai pesantren.”

Juga beredar gambar dari pihak yang mengatasnamakan Hubbul Wathon Minal Iman. Di situ tertulis dan terpampang jelas, “Media dan pihak lain yang menyampaikan ke publik seharusnya jeli, tempat kejadian perkara jelas-jelas bukan pondok pesantren, tapi boarding school atau sekolah berasrama. Karena namanya sudah jelas Madani Boarding school tidak mengantongi izin Pondok Pesantren.”

Hubbul Wathon boleh berpendapat, tapi jejak digital Herry Wirawan tidak bisa ditutup-tutupi, oleh siapa pun juga. Memang benar Madani Boarding School bukan pondok pesantren tapi sekolah berasrama. Ingat siapa gurunya, anak-anak yang di bawah asuhan Herry Wirawan selain sekolah di sekolah berasrama juga mondok di pondok pesantren yang dipimpin oleh Herry Wirawan.

MUI Kota Bandung juga minta setop sebar berita dan tutup aib santriwati dicabuli guru ngaji. Seakan-akan MUI Kota Bandung juga ingin menutup-nutupi kelakuan bejat Herry Wirawan.

Mengapa ada pihak-pihak yang berusaha menutup-nutupi prilaku bejat Herry Wirawan, ada apa ini? Apakah mereka sudah terpengaruh dengan paham PKS dan HTI.

Setahu saya sekolah boarding school atau sekolah yang berbau Islam Terpadu (IT) itu miliknya PKS dan HTI.

Saya sebagai generasi muda NU sangat menghormati pendapat dari PW (RMI) NU DKI Jakarta. Tapi kebenaran harus dihadirkan untuk membongkar siapa Herry Wirawan.

Ayo kita buka Portal-Kanwil Kemenag Jabar pada link ini: https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/tingkatkan-mutu-manajerial-ponpes-salafiyah-pokja-pkpps-sosialisasi-pendataan-em

Pemberitaan pada hari Selasa, 24 November 2020, Kelompok Kerja Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) Jawa Barat gelar kegiatan sosialisasi Pendataan Emis, Akreditasi 2021 dan Asesmen Kompetensi Minimum pada Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

 

Kegiatan PKPPS bertujuan mendata pondok pesantren salafiyah melalui data EMIS dan persiapan Akreditasi Pondok Pesantren (Ponpes) tahun 2021.

Ketua pokja PKPPS Jawa Barat adalah Herry Wirawan.

Pokja PKPPS yang sudah terbentuk dapat menjadi perpanjangan tangan pondok pesantren dengan melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan kantor Kementrian Agama dan juga kepada pemerintah daerah.

Berarti Herry Wirawan di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat dan pemerintah daerah sudah dikenal karena HW sebagai Ketua Pokja PKPPS.

Setahu saya, di lingkungan Kantor Kemenag baik di Kota atau Provinsi itu punya Kepala Seksi atau Kasi Pontren (pondok pesantren). Kasi Prontren selalu bekerja sama dengan orang yang dipercaya memimpin semua pontren yang menjadi binaan di wilayah kerja Kakanwil Kemenag setempat. Forum itu bernama PKPPS.

Herry Wirawan adalah Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (FK-PKPPS).

FK-PKPPS itu bermitra dengan Kankemenag di wilayah kerja masing-masing bukan kerja sama dengan penganut syiah.

Mana ada syiah pakai istilah Salafiyah. Di mana Ponpes Salafiyah yang dipimpin Herry Wirawan dalam prakteknya memperkosa atau mencabuli para santri (tanpa pernikahan). Yang dilakukan oleh Herry Wirawan persis yang dilakukan oleh ISIS yaitu praktek “milk al-yamin.”

Milk al-yamin lebih kepada budak-budak yang harus patuh atas perintah dan keinginan tuannya. Jadi tradisi milk al-yamin sesungguhnya bukan ajaran Al-quran.

Sebagai ketua PKPPS Jawa Barat, Herry Wirawan tentunya sering berkoordinasi dengan Kasi Pontren yang ada di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat.

Apakah ini kurang bukti, kalau Pontren Tahfidz al-Ikhlas yang dipimpin Herry Wirawan bukan pondok pesantren.

Kalau kurang bukti buka link dari https://kemenag.go.id/read/kemenag-fk-pkps-mitra-untuk-perbaikan-tata-kelola-pendidikan-kesetaraan-pesantren-dmonj

Buka saja berita Kemenag: FK-PKPS Mitra untuk Perbaikan Tata Kelola Pendidikan Kesetaraan Pesantren, Jum’at, 3 Mei 2019.

Apakah dengan terbongkarnya prilaku bejat Herry Wirawan Kanwil Kemenag Jabar diam saja, bahkan PW (RMI) NU DKI Jakarta masih menutupi kalau pondok pesantren yang dipimpin Herry itu hanya fitnah yang disebarkan untuk merusak nama pesantren.

Siapa sih yang sebenarnya merusak nama pondok pesantren? Yang merusak adalah para pengikut dajjal yang berafiliasi dengan ajaran-ajaran sesat, penganut ISIS yang memperlakukan wanita sebagai budak seks. Mereka para pengikut dajjal sembunyi di bawah nama pondok pesantren, dengan dalil sebagai guru ngaji.

Herry Wirawan adalah pimpinan ponpes yang bejat, mencabuli para santrinya yang berumur 13-17 tahun.

Bahkan berdasarkan data P2TP2A Garut korban pencabulan mencapai 21 orang. Hal ini dilakukan oleh Herry Wirawan sejak tahun 2016-2021.

Modus yang dilakukan oleh HW adalah memberikan janji akan membiayai kuliah hingga jadi polwan. Janji dinikahi dan akan merawat bayinya.

Rayuan mautnya adalah “Kamu harus taat kepada guru.” Ternyata gurunya itu (HW) seorang predator seks. HW telah menganut ideologi islam radikal intoleransi garis keras yang sesat menyesatkan. Bisa jadi HW seorang wahabi, salafi, taqfiri, yang berafiliasi dengan PKS, FPI, HTI, ISIS dan kroni-kroninya.

Ajaran yang diterapkan pada santrinya yang menjadi korban kebiadapan HW adalah korban dipaksa jadi kuli bangunan ponpes. Korban diperkosa saat mengandung dan haid.

Tempat Kejadian Perkara (TKP) bisa di pesantren, apartemen, hingga hotel di Bandung.

Selain memperlakukan korban dengan sewenang-wenang HW juga menilep dana Program Indonesia Pintar (PIP) milik korban. Bayi dari si korban dijadikan alat untuk minta-minta sumbangan yatim piatu. (Sumber: Kumparan dan Kejari Bandung).

Dengan terbongkarnya kasus HW seharusnya pemerintah dalam hal ini Menteri agama mengambil langkah cepat dan tegas untuk melarang pembangunan pondok pesantren yang di bawah naungan kelompok wahabi, salafi, takfiri, PKS, FPI, HTI, cs. Kalau pemerintah tidak bergerak cepat, maka ajaran tanduk setan (wahabi cs) akan cepat menyebar ke seluruh pelosok tanah air.

Beberapa negara yang penduduknya mayoritas bergama Islam seperti Indonesia dan Malaysia telah menyatakan bahwa ajaran dari kelompok wahabi, salafi, takfiri, PKS, FPI, HTI, ISIS, JI, JAD dan lain-lain bukanlah Islam rahmatan lil alamin. Mereka hanya menggunakan topeng agama untuk merusak Islam sendiri.

Karena ajaran wahabi, salafi, takfiri, PKS, FPI,HTI, JI, JAD CS tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan ajaran agama Islam yang dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Untuk itu selalu jaga diri kita, keluarga, saudara, teman, temannya teman dari tipu daya dan hoax dari kelompok wahabi, salafi, takfiri, PKS, FPI, HTI, ISIS,JI, JAD dan cheer leaders-nya.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here