SintesaNews.com – Bantuan perbaikan untuk jalur pipa air bersih akhirnya direspon oleh BNI. Pihak BNI mau mengulurkan tangan untuk desa-desa terdampak bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini menjadi wujud hadirnya negara bagi masyarakat. Sebagaimana BNI sebagai salah satu BUMN, juga berperan menjadi agen pembangunan.
Rusaknya jalur pipa air bersih di NTT akibat bencana alam yang lalu, sebelumnya dilaporkan oleh Rumah Visi Indonesia (RVI) yang memiliki jaringan relawan di lokasi.
Kemarin, Tim dari BNI bersama RVI telah menyelesaikan survei lapangan di 11 desa di Adonara, Kabupaten Flores Timur, berkaitan dengan Rehabilitasi Jaringan Air Minum pasca Bencana Banjir Bandang Adonara.
Direktur RVI Anton D. Hurung berharap bantuan dari BNI ini bisa menolong para penduduk desa dari kelangkaan air bersih yang mendera sejak bencana terjadi.
“Mohon doanya agar seluruh proses dari perencanaan sampai pada pelaksanaannya berjalan lancar,” ujar Anton.
“Air bersih ini menjadi sangat penting, karena air merupakan kebutuhan dasar manusia. Selain itu jika Rehabilitasi Jaringan Air minum ini segera dilakukan, dampak positifnya bisa jangka panjang, dan sustainable bagi kehidupan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Sebelumnya diketahui 3 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Desa Hurung, Desa Pajinian, dan Desa Kimakamak, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, yang terdampak parah karena bencana hujan badai, kini mengalami krisis air bersih.
Langkanya air bersih ini dikarenakan pipa air yang selama ini menjadi andalan para penduduk di 3 desa tersebut mendapatkan air bersih dari mata air di pegunungan, mengalami kerusakan karena pipanya hanyut dan hilang terbawa banjir dan tanah longsor.
“Di sini Rumah Visi Indonesia hadir sebagai jembatan untuk menghadirkan negara yang bekerja di tengah masyarakat khususnya masyarakat pelosok dalam semangat Berkarya dari Pelosok untuk Negeri,” pungkas Anton.
Baca:
Tiga Desa Terdampak Bencana di NTT Krisis Air Bersih, Bantuan Belum Datang