Penulis: Wandi Ruswannur
Bagi Silma Sabila yang akrab dipanggil Silma Kim, Miss Grand Tourism Jakarta 2022, Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta memiliki potensi yang luar biasa dalam hal kemajuan pariwisata dan budaya.
“Jakarta sebagai kota Metropolitan yang kaya akan budaya dimana diperkaya dengan perbedaan yang ada, hingga membuat ibu kota negara memiliki beragam warna pada masyarakatnya,” katanya kepada SintesaNews.com, Senin (18/04/2022).
Menurut mahasiswi Public Relation, Communication Studies, President University, perbedaan yang ada dapat dilihat dari warisan budaya hingga destinasi dunia. Sebagai rumah dari Kota Tua bersejarah yang menjadikan Jakarta populer baik domestik maupun sebagai daya tarik warga asing.
“Jakarta juga menjadi pusat dari kreatifitas, dan Sport Tourism yang sedang populer. Kini semakin diminati, dengan kehadiran Jakarta International Stadium (JIS), memikat daya tarik masyarakat dalam dan luar negeri,” ucap pemilik akun instagram @kim_silma
Gadis yang memiliki hobi melukis dan Digital Creative Enthusiast serta bercita-cita menjadi Public Relation dan tokoh nasional ini mengatakan, tantangan yang dihadapi dirinya adalah perubahan dari generasi dan life style, seiring dengan banyaknya budaya yang masuk ke Indonesia.
“Begitu pula tantangan untuk tetap memajukan dan melestarikan budaya di Indonesia terutama budaya betawi di Jakarta cukup banyak tantangan dan hambatan,” tutur Silma Kim.
Maka dari itu, None cantik Jakarta ini menyampaikan sebagai generasi muda, sudah sepatutnya untuk bisa berbagi hal-hal positif dengan mengupayakan pelestarian budaya melalui konten kreatif, pendekatan millenial dan Gen-Z.
“Contohnya saja Melodieus, merupakan wadah bagi anak muda untuk bermusik dengan lagu populer dan modern yang menyisipkan instrument maupun identitas budaya melalui musiknya. Adapula kegiatan lain seperti pengabdian masyarakat maupun Campaign Sosial yang saat ini sedang ramai dibincangkan yaitu Campaign Sayap Merpati, yang berfokus pada isu pendidikan agar setiap anak mendapatkan pendidikan layak, merdeka belajar dan berbudaya,” tuturnya.
Karena itu, gadis kelahiran tahun 2001 ini berharap kegiatan- kegiatan anak muda seperti ini yang sudah seharusnya perlu didukung oleh masyarakat maupun lembaga pemerintah agar potensi yang dimilki DKI Jakarta dapat di optimalkan menjadi trend sosial generasi muda.