SintesaNews.com – Bojonegoro, Rabu 29 November 2023, organisasi kemasyarakatan dan kebangsaan lintas agama, suku dan budaya, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) Minggu kembali mengadakan kegiatan Bhakti Sosial membagikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan panjang di Desa Jumok dan Desa Nganti yang terletak di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.
Ketua Umum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho atau akrab disapa Gus Wal mengatakan, “Kalau ditotal kita di Bojonegoro, Lamongan dan Gunung Kidul ada sekitar 100-an tangki. Per tangki isi @5000 liter air bersih dan ada yang @6000 liter.”
Dengan Bhaksos Air Bersih PNIB ini, sambutan masyarakat desa-desa terdampak kekeringan sangat luar biasa.
“Warga desa sangat berterima kasih. Setiap bhaksos para warga desa acap kali sampai memberikan apa saja yang mereka punyai kepada kami, seperti hasil kebun dsb. Itu sebagai jamuan untuk kami,” ucap Gus Wal.
Berbeda dengan kegiatan serupa yang beberapa bulan terakhir dilakukan di Gunung Kidul Yogyakarta Dan di Lamongan Jawa Timur, melalui Ketua Umumnya Gus Wal, kali ini PNIB mengadakan kegiatan Bhakti Sosial membagikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan panjang di Bojonegoro sembari sosialisasi tentang “Sambut Ceria Riang Gembira Pemilu 2024, Aman Tertib Damai” serta mengajak kepada masyarakat untuk mendukung dan mendoakan semua institusi lembaga negara, BUMN, BUMD, ASN, Polri dan TNI untuk konsisten menjaga netralitas Pemilu 2024, dan dialog terbuka dengan warga masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Gus Wal dan PNIB mengajak masyarakat untuk mendukung Pemilu 2024 Bersih, Aman Tertib dan Damai.
Gus Wal menyampaikan sangat prihatin atas krisis air bersih yang dialami oleh warga Desa Nganti dan Desa Jumok Ngraho Bojonegoro serta desa-desa lainya, namun kepedulian pemerintah kabupaten Bojonegoro, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat terkesan seolah-olah menutup mata dan telinga dengan apa yang terjadi di wilayah-wilayah korban bencana kekeringan panjang di Bojonegoro, serta di daerah-daerah lainya.
Menurut cerita warga deaa, truk tangki air dari instansi setempat hanya mau membantu jika ada ada pengajuan dari RT, RW dan Lurah setempat. Sementara pihak-pihak yang bersangkutan seolah tidak peka terhadap amanat penderita rakyat.
“Di situlah kami merasa sangat sedih, Pemerintah yang seharusnya menjadi pelayan rakyat dan alat negara tidak mau membantu rakyat yang kesusahan, dengan dalih dan alasan yang sengaja dipersulit. Entah karena ini menjelang Pemilu 2024 semua anggota DPRD dan Pemkab sibuk persiapan Pesta Demokrasi. Ataukah memang tidak mempunyai anggaran khusus untuk mengatasi warga terdampak kekeringan, ataukah tak ada anggaran cadangan dari pemkab setempat? Padahal krisis air bersih di Bojonegoro dan di wilayah lainya adalah sebuah musibah tahunan antara Agustus sampai Desember. Haruskah rakyat hanya dibutuhkan jelang pileg, pilbub dan pilgub hanya untuk diambil aspirasi dan hak politiknya namun diabaikan hak-haknya?” tanya Gus Wal dengan nada geram.
Selain menyinggung tentang DPRD, Bupati dan Gubernur yang seolah-olah abai, Gus Wal juga mempertanyakan manfaat dari keberadaan Exxon di Bojonegoro, yang notabene merupakan perusahaan besar multinasional yang selama bertahun-tahun sudah mengeruk hasil perut bumi Bojonegoro dan menghasilkan keuntungan bagi mereka. Namun seolah-olah juga diam dengan warga Bojonegoro tempat dimana mereka menghisap kekayaan perut bumi Bojonegoro yang dijadikan pundi-pundi kekayaan mereka.
“Kemana larinya CSR mereka? Kenapa juga tidak dialokasikan untuk warga sekitar yang terdampak musibah kekeringan panjang? Mereka punya segalanya dalam pabrik raksasanya di Bojonegoro, namun di manakah nurani mereka?”
Gus Wal juga berharap kepada pemerintahan kelak yang memimpin bangsa ini untuk menasionalisasi perusahaan perusahaan tambang yang ada di seluruh Indonesia untuk kesejahteraan rakyat dan kemakmuran bangsa Indonesia.
“Semoga tidak ada lagi perpanjangan kontrak-kontrak fantastis diberikan kepada perusahaan asing. Sudah saatnya semua hasil bumi dan yang terdapat dalam isinya dikelola oleh negara sendiri, BUMN dan anak bangsa Indonesia. Agar tidak ada lagi ketimpangan-ketimpangan sosial seperti yang terjadi di Bojonegoro dan berbagai daerah lainya,” ujar Gus Wal.
Ia juga mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memilih paslon capres cawapres 03 yakni Gus Ganjar Pranowo dab Prof. Mahfud MD untuk menakhodai Bangsa Indonesia 2024-2029 yang telah terbukti jelas nyata-nyata bekerja semata-mata untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.
“Hanya Paslon 03 yang menurut Gus Wal mempunyai arah dan tujuan yang jelas membangun bangsa Indonesia yang bersih, berani, jujur, tegas, merakyat, sederhana dan lawan korupsi. Serta yang punya komitmen untuk melawan khilafah radikalisme, dan terorisme,” imbuhnya.
“Tanggal 4 Februari bukan hanya untuk kemenangan Ganjar Mahfud tapi kemenangan rakyat dan bangsa Indonesia,” tutup Gus Wal.