Berkurban di Desa dengan Sunrise Tercantik di Asia ala Komunitas KIKOKI

SintesaNews.com –  Usai Sholat Idul Adha, warga desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah berbondong-bondong menuju lokasi pemotongan kurban di pinggir sebuah telaga nan cantik.

Telaga ini dikelilingi pegunungan yang indah dan banyak wisatawan yang datang untuk menikmati matahari terbit di desa tertinggi di Pulau Jawa ini.

Di tepian telaga tampak deretan hewan kurban jumlahnya tidak kurang dari 70 ekor domba dan 7 ekor sapi yang siap disembelih dalam rangka hari raya kurban tanggal 10 Dzulhijjah1443 Hijriah.

-Iklan-

Namun ada yang berbeda sekaligus unik pada prosesi pemotongan hewan kurban di Desa Sembungan kali ini. Usut punya usut, kehadiran Komunitas Kijang Kotak Komunitas Idaman (KIKOKI) asal Jakarta dan Tangerang Selatan menjadi pembeda sekaligus memberi warna tersendiri pada perayaan idul kurban kali ini. KIKOKI berkontribusi memberikan sumbangan hewan kurban sebanyak 42 ekor domba dan 1 ekor sapi untuk bisa dibagikan kepada warga desa.

Meski bukan warga setempat, namun kedekatan dan keakraban anggota KIKOKI dengan warga setempat sering kali terlihat dengan sesekali diiringi canda dan tawa.

Menariknya, orang-orang yang berkurban bukan hanya berasal dari Indonesia saja tapi ada juga yang berasal dari negara-negara sahabat termasuk melalui kedutaan di Jakarta. Usut punya usut, para anggota KIKOKI memang terbuka mengadakan kerjasama tahunan di bidang kegiatan sosial termasuk dengan warga indonesia yang tinggal di Asia dan Eropa serta konsulat atau kedutaan.

Kepala Desa Sembungan, Tuyali, merasa begitu gembira dengan kehadiran dan kepedulian KIKOKI kepada warga desanya.

“Kami ucapkan terimakasih, beribu-ribu terimakasih kepada KIKOKI yang masih peduli kepada sesama dan alhamdulillah berkat kerjasama antara masyarakat dengan Komunitas Kijang Kotak, kurban berjalan lancar,” ucap KadesTuyali

Tuyali tidak menyangka kalau komunitas KIKOKI serius melaksanakan pemotongan hewan kurban di desa ini karena informasi tentang rencana kurban dari pihak KIKOKI terbilang baru.

”Masyarakat terbilang bangga apalagi rencana kurban dari Komunitas Kijang, baru dibicarakan sekitar sebulan kemarin, tapi teman-teman ini langsung datang (untuk berkurban),” kata kepala desa yang sudah memimpin selama tiga setengah tahun itu.

Warga desa begitu antusias, mereka senang karena bisa bertemu dengan saudara-saudara baru yang rutin menjaga silaturahmi dan membantu sesama.

“Kami warga Desa sSembungan amat berterimakasih dan semua masyarakat menyambut baik kehadiran komunitas kijang kotak di acara kurban ini,” kata Syafrudin salah seorang warga yang hadir saat penyembelihan hewan kurban.

Syafrudin berharap kontribusi KIKOKI bisa menjadi contoh bagi warga desa yang masih belum mau berkurban.

“KIKOKI support masyarakat di sini, tamu saja dari kijang kotak bisa bantu dan mau berkurban di sini, harapan saya nantinya masyarakat di sini bisa tergugah untuk ikut berkurban,” tutur Syafrudin.

Bukan tanpa alasan mengapa para anggota KIKOKI rela datang jauh-jauh dari Jakarta sekaligus memilih Desa Sembungan sebagai aksi nyata untuk berbagi dengan sesama.

Menurut ketua komunitas kijang kotak KIKOKI, Syahrial Efendi Siregar, komunitasnya memang rutin menjalin silaturahmi baik itu dengan instansi pemerintahan, organisasi dan individu serta mengadakan berbagai kegiatan sosial termasuk berkurban.

“Desa Sembungan di Dieng memang memenuhi berbagai kriteria wisata, ada sunrise ada pegunungan, air dingin, air panas, sangat indah sehingga menjadi pilihan menarik di samping itu keramahan warga di sini membuat kami senang ada di sini,” kata pemuda tampan kelahiran Riau yang aktif di berbagai kegiatan sosial dan kepemudaan.

Dari hasil diskusi antara pihak KIKOKI dan Kepala Desa, sepakat untuk selalu bekerjasama dalam hal berkurban setiap tahunnya dan berencana melaksanakan program bantuan untuk anak yatim sekaligus membantu kalangan kurang mampu.

Reporter: MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here