Berita Gak Penting: M. Taufik Sakit Hati Dipecat Prabowo, “Saya Lagi Santai Dipecat”

SintesaNews.com – Politikus Mohammad Taufik dipecat dari Partai Gerindra. Mahkamah Kehormatan Partai beralasan pemecatan M. Taufik karena dinilai gagal memenangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di DKI Jakarta dalam Pemilihan Presiden 2019.

Taufik mempertanyakan alasan pemecatan dirinya yang ia anggap mengada-ada.

“Saya minta maaf kalau apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi kawan itu (Prabowo). Masa karena Pilpres kalah, cuma saya doang (yang dipecat)?,” ujarnya dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (8/6/2022).

-Iklan-

“Mesti rasional dong. Masa karena Pilpres kalah, terus cuma saya doang (yang dipecat),” sambung Taufik.

Gerindra juga menyebut alasan pemecatan itu karena Taufik dianggap tak loyal. Lagi-lagi, Taufik pun mempertanyakan alasan ini dan menyebutnya terlalu mengada-ada.

“Makanya mesti ditanya ke mereka ukuran loyalitas itu apa. Baru sekarang saya tahu, saya tadi lagi santai aja, tiba-tiba ada berita dipecat,” ujarnya.

Taufik menegaskan ia selalu loyal sejak bergabung bersama Gerindra pada 2008 lalu.

Diketahui M. Taufik sempat menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta. Di bawah kepemimpinan Taufik, kursi Gerindra di DPRD DKI Jakarta naik dari awalnya hanya 6 kursi di 2009 menjadi 16 kursi di 2014. Pada pemilu 2019, perolehan suara Gerindra di DPRD DKI pun meningkat lagi menjadi 19 kursi. Tak hanya itu, Taufik juga menjadi aktor di balik kesuksesan duet Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pada Pilkada DKI 2012 lalu. Kemudian, pada Pilkada 2017 lalu Taufik juga berhasil mengantarkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menuju kursi DKI satu.

“Kalau itu masih belum juga dianggap sempurna, ya memang kesempurnaan bukan milik manusia,” kata dia.

Terakhir, Taufik juga dipecat lantaran dianggap tak bisa menyediakan kantor tetap bagi DPD Gerindra DKI. Ia lagi-lagi menilai alasan pemecatan itu tak masuk akal. Sebab, target utama suatu partai adalah perolehan suara dan kursi, bukan kantor tetap.

“Ini bukan soal enggak adil, ini berarti mengada-ada argumennya. Partai targetnya apa? Kan targetnya kursi di DPRD, targetnya kekuasaan. Gubernur dua kali juga menanti, Wagub juga dapat,” kata dia.

Sebelum dipecat dari keanggotaan partai, Taufik lebih dulu dicopot dari jabatan Ketua DPD Gerindra DKI dan juga Wakil Ketua DPRD DKI.

Taufik pun pernah menyampaikan kecurigaan bahwa pencopotannya itu dikarenakan dukungannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pemilihan presiden 2024.  Di sisi lain, Partai Gerindra masih ingin mendukung Prabowo untuk maju kembali pada pilpres mendatang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here