SintesaNews.com – Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal membeberkan kronologi kejadian bentrokan antara ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) dengan Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah (Gempa).
Peristiwa bentrok bermula dari persoalan utang piutang antara seorang perempuan berinisial I dengan anggota ormas PBB. Ibu I kemudian kesulitan membayar dan meminta bantuan Ormas Gempa.
“Ibu I pinjam Rp3,5 juta. Masih dipotong 300 ribu. Pengembaliannya diangsur, dia bayar Rp 700 ribu dicicil tujuh kali. Ya, hasil dari pengakuan sementara dari bu I. Sehingga merasa kesulitan melunasi akhirnya dia minta bantuan dari ormas Gempa,” jelas Alfian.
Saat bertemu, kedua ormas tersebut terlibat percekcokan dan aksi saling dorong.
“Itu kejadiannya di Bekasi Timur. Kemudian terjadi percekcokan dan dorong-dorongan. Terjadi gesekan di situ,” ungkapnya.
Selanjutnya, kedua ormas tersebut mendatangi Mapolres Metro Bekasi Kota dengan tujuannya masing-masing. Adu mulut tak terhindarkan hingga bentroklah kedua ormas itu di depan Mapolres Metro Bekasi.
Sebanyak tiga orang dari ormas PBB mengalami luka-luka usai bentrok dengan Gempa pada Rabu (9/6/2021) dini hari. Polisi lalu menangkap sebanyak 26 orang dari ormas Gempa dan menyita sejumlah senjata yang mereka bawa.
Sementara berdasarkan keterangan dari Pengurus PBB DPD Jawa Barat atas kasus yang terjadi tanggal 8 Juni 2021 di DPC Kota Bekasi (PAC Rawalumbu).
- Bahwa kasus tersebut terjadi di PAC Rawalumbu DPC Kota Bekasi.
- Bahwa kasus tersebut diawali karena perselisihan utang piutang (dalam usaha koperasi). Pada saat si pemilik koperasi (anggota PBB) menagih utang ke yang bersangkutan (anggota Ormas Gempa/Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah) dianggap melanggar Aqidah Islam karena riba, dan akhirnya terjadi percekcokan dan sempat baku hantam (salah satu korban adalah Provos DPC Kota Bekasi)
- Di saat baku hantam tersebut Polisi langsung merespon dan melerai kedua belah pihak serta mengarahkan untuk berdiskusi/berdamai di Polres Metro Kota Bekasi, keduabelah pihak sepakat untuk berangkat ke Polres
- Bahwa saat tiba di Polres ternyata Ormas Gempa sudah terlebih dahulu sampai dan berkerumun di depan Polres dengan membawa benda-benda tajam (samurai, golok) dan bambu panjang
- Bahwa sekitar pukul 21.00 WIB kumpulan dari ormas Gempa melakukan provokasi-provokasi kepada PBB dengan membawa bawa istilah agama
- Bahwa pada pukul 21.45 terjadi bentrokan antara PBB dan Gempa di depan Polres Metro Kota Bekasi, korban dari pihak PBB 4 orang luka parah terkena bacokan senjata tajam; dari Gempa 1 orang luka parah akibat pukulan
- Bahwa Polres melakukan penahanan terhadap pelaku dari pihak Gempa 26 orang (masih ditahan, dari PBB 2 orang (sudah dilepas)
- Bahwa pukul 23.00 massa dari PBB semakin banyak mendatangi Polres Metro Kota Bekasi (sekitar 1.000 orang), pukul 00.30 WIB dengan bantuan sabhara Polda Metro Jaya massa dari PBB dipukul mundur dan dipaksa membubarkan diri dengan menggunakan gas air mata
- Setelah massa PBB dibubarkan oleh Polisi maka DPD Jabar menginstruksikan agar para Ketua dan Pengurus setiap DPC dan PAC berkumpul di sekretariat DPC Kota Bekasi
- Bahwa Pukul 02.30 di Sektretariat DPC Kota Bekasi DPD Jabar melakukan briefing dan arahan agar kembali ke rumah masing-masing sambil menunggu follow up proses hukum yang akan dikawal oleh DPP, DPD dan DPC
- Bahwa pukul 04.30 seluruh massa PBB sudah membubarkan diri.
Baca sebelumnya:
Pemuda Batak Bersatu, Bentrok dengan Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah, di Bekasi