SintesaNews.com – BASKARA (Barisan Masyarakat Anti Kekerasan) Indonesia sangat mengapresiasi kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia dengan mengusung misi perdamaian antara kedua negara yang sedang berkonflik.
Hal ini disampaikan Gama Andrea dari Sekretariat BASKARA.
“Kunjungan ke daerah konflik yang dilakukan di tengah perang kedua negara yang sedang berlangsung tentu sangat beresiko tinggi tidak saja bagi Presiden tapi juga bagi seluruh rombongan yang ikut serta,” ucap Gama kepada SintesaNews.com
“Sejalan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo tersebut, BASKARA menegaskan bahwa kunjungan tersebut adalah murni kunjungan dengan membawa misi perdamaian antara kedua negara yang sedang berkonflik, tidak saja menjadi tugas Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Presidensi G20, tapi juga Indonesia yang sedang berusaha memberikan aksi nyata untuk menekan dampak akibat peperangan kedua negara yang juga berimbas ke negara-negara lainnya seperti berkurangnya pasokan BBM dan gas serta gandum dan bahan makanan lainnya sehingga menyebabkan naiknya harga-harga barang kebutuhan tersebut,” tutur Gama.
Lebih lanjut, BASKARA menekankan bahwa kunjungan Presiden Joko Widodo ke daerah konflik Rusia-Ukraina bukanlah untuk menaikkan popularitas di dalam negeri demi kepentingan elektoral karena beliau tengah berada dalam periode terakhir jabatannya.
Presiden Joko Widodo membawa pesan dari negara-negara berkembang yang tak kalah menderitanya dari Ukraina karena harus menanggung dampak buruk perang yang membuat mereka kesulitan membeli pangan dan BBM.
“BASKARA berkomitmen untuk terus secara konsisten memberikan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo dalam misinya menjalankan proses perdamaian dunia dan meminta segenap elemen bangsa Indonesia untuk terus mendukung dan mendoakan agar perdamaian antar Rusia-Ukraina segera tercapai dan juga negara-negara lainnya yang sedang berkonflik untuk dapat segera menyudahi pertikaian dan menjaga perdamaian,” pungkas Gama.