Banjir Kali Ini Berbeda, Terasa Halal dan Santun

Image: dok. BNPB

Penulis: Langit Quinn

SintesaNews.com – Ketika warga Jakarta terkena imbas air  banjir, eh maksudnya imbas air yang sedang antre masuk ke dalam tanah, mereka yang dulu mencaci Ahok, sekarang sungguh terlihat santun dari status-statusnya, lho. Ya karena mereka nggak merasakan imbasnya, jadi enak banget ngemengnya kan?

-Iklan-

“Syukuri aja meski terkena banjir….”

“Dinikmati aja meski air masuk ke dalam rumah….”

“Musibah datang, syukuri saja…, Agama kita mengajarkan begitu.”

Sok ngajarin orang-orang yang terkena musibah, karena tak merasakan dampaknya. Boro-boro berempati.

Ya kaleee, yang rumahnya kerendem seatap mesti sujud syukur mencelupkan diri di dalam air! Yang rumahnya kemasukan ular  gara-gara banjir mesti sujud syukur, kalau perlu hadap-hadapan sama kepala ularnya, say thank you sama si ular, syukur-syukur nggak dipatok. Yang tidurnya saja sudah nggak lelap ketika dengar hujan datang, tetap kudu bersyukur. Yang perutnya besar karena hamil tua harus menembus air banjir susah payah untuk mengungsi, diapun kudu bersyukur. Lansia meninggal karena kedinginan, yang tertimbun longsor, yang kesetrum listrik, semua harus bersyukur dengan santuy… Bah!

Lucu kali klean ini, padahal dulu saat Ahok masih menjabat, klean tak segan-segan ngomel-ngomel. Namun kini seakan jadi orang paling santuy sedunia chuiy!

Membuat gorong-gorong mengalirkan air ke laut itu melawan sunatullah, katanya, jadi biarkan air mengantre masuk ke dalam tanah, namun sebelum itu airnya mampir dulu ke dalam rumah klean sampai setinggi atap. Jadi syukuri aja, duhai warga JKT 58 plus-plus. Sujud syukurlah situ sampe kelelep, yang penting santuuuy… Itu ajaran kawan-kawanmu yang belum merasakan dampaknya.

Yang paling ditunggu-tunggu oleh netizen adalah cuitan santuynya Aa Gym untuk banjir kali ini, sebab di 2019 lalu, cuitannya sungguh santun. Dibanding cuitan 2017 saat Ahok masih menjabat..

Kesimpulannya, tetaplah santuy hadapi banjir, meski rumah kelelep dan ada sanak saudara ada yang meninggal misalnya. Karena pemimpinnya seiman. Jangan kaya pas zaman Ahok, maki sana- sini, si kafir itu.

Tetap santuy melihat kinerja Gubernur Jakarta yang HEBAT ini, dalam menangani penanggulangan banjir, yang 500 miliarnya dipangkas abis entah buat beli lem aibon mungkin.

Tetap santuy, bersabar, dan bersyukur karena gubernur seimannya gagal dalam naturalisasi sungai.

Oiya, doski diajak ketemu dua kali sama oom Basuki Hadimuljono untuk berkolaborasi menangani sungai tapi ngga nongol, yang nongol stafnya yang ngga ngerti apa-apa.

Lah, bukannya doski juga ngga ngerti apa-apa dalam memimpin Jakarta? Selain kesantunan dan kehebatan dalam memuta-mutar kata namun nol buktinya.

Tapi ngga masalah karena seiman. Tetap shantuy ya ghaes, nikmati saja banjirnya. Wabilkhusus JKT 58 yang sudah memilih doski jadi gubernur seimannya, syukurin aja dalam setiap centi demi centi air yang mampir ke dalam rumah.  Semoga tabah dan tawakal dengan yang sekarang dirasakan, apalagi yang saat zaman Ahok tak merasakan banjir. Mau rumahmu kelelep sampai atap, jangan ngeluh, jagalah kesantunan. Sambil menunggu air-air tersebut antre masuk ke dalam tanah. Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here