Bang Yos, TNI Professional Vs Supremasi Sipil

Penulis: Ganda Situmorang

Kamu mau disukai semua orang?
“Jika kamu ingin membuat semua orang menyukaimu, jangan jadi pemimpin, jualan es krim aja!.”
~ Steve Jobs

Pada akhirnya memang idealisme demokrasi sebagai arah perjuangan mewujudkan Supremasi Sipil dan TNI yang professional harus terus dikawal. Sejarah bangsa ini membuktikan ketika Presiden dari kalangan sipil dan TNI fokus di barak sebagai komitmen baktinya adalah yang terbaik bagi NKRI.

Strategi perang militer sesungguhnya sangat berbahaya jika dipakai dalam politik praktis demokrasi yang menjunjung Supremasi Sipil. Sudah banyak diskusi, kajian dan buku sejarah yang mencatatkan Perihal ini.

-Iklan-

Ada dua profesi di dunia ini yang bisa secara mutlak membuat arah baru sejarah konstruktif peradaban maupun perjalanan satu bangsa. Yang pertama adalah Professor ilmuwan dan yang kedua adalah Jenderal tentara.

Nah kalau di Indonesia, nuansanya menjadi bias ketika seorang jenderal purnawirawan TNI terjun ke politik. Alih-alih menyumbang kontrobusi ke arah kontruktif, ada kecenderungan malah mengarah ke langkah-langkah destruktif. Praktik politik Jenderal purnawirawan Gatot N. dan yang teranyar oleh Bang Yos terang benderang membawa narasi gagasan politik yang sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI.

Koalisis Vs Oposisi, Sebuah Refleksi Koalisi Paska Pilpres 2019

Pemenang Pilpres 2024 Wajib Berkuasa Total, yang Kalah Wajib Oposisi.

Pada Pilpres tahun 2019 pasangan Jokowi – Amin keluar sebagai Pemenang. Namun setelah itu sepertinya nuansa Pemilu tahun 2019 hanya sekedar formalities hura-hura APBN saja. Kenapa penulis menyatakan demikian?

Nyatanya kemenangan tersebut tidak ada sama sekali direfleksikan pada isi gerbong kabinet dan sekocinya. Bahkan pasangan capres cawapres yang kalah pun ikut masuk gerbong bersama pasukannya sekalian. Sampai detik ini Presiden Jokowi belum menyampaikan kepada para pemilihnya secara gamblang alasan beliau menarik “lawan politik” di Pilpres tahun 2019 menjadi Menteri dan pelbagai posisi Ring 1 Istana. Boleh saja publik menilai itu untuk berbagai macam alasan namun faktanya dua dari sekian banyak tantangan besar Republik masih tetap eksis yaitu Menteri Koruptor dan Politik Identitas oleh para petualang politik transaksi identitas dan SARA.

Relawan Militan Vs Relawan Relawan

Para Relawan Militan Jokowi banyak berceceran megap-megap kembali tenggelam oleh riuh rendah narasi racun yang saban hari ingin memantik kerusuhan bernuansa SARA.

Jadi siapapaun pemenang Pilpres tahun 2024 yang akan datang harus benaran tegas kepada platform visi dan misi dan konstitusi. Tak perlulah pakai istilah rekonsiliasi atau koalisi untuk mengakomodasi para pecundang kembali masuk ke gerbong pemerintahan. Yakin dan hargailah para Tim sukses serta gerbong Relawan yang sudah terbukti menghantarkan anda ke kursi pimpinan tertinggi Republik Indonesia.

Residu Sistem Demokrasi

Tak perlu juga rakyat pusing tujuh keliling memilih pengganti Presiden Jokowi. Aturan jempol adalah JANGAN pilih yang memiliki rekam jejak pernah satu gerbong dengan kelompok anti Pancasila dan pendukung kilafah yang hanya sebagai kedok perang proxy NATO dan AS.

Di situ tentu ada nama Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan yang sangat terang benderang rekam jejaknya pernah satu gerbong dengan kelompok ekstrim radikal pengusung Khilafah. Apapun alasannya mereka sudah kartu mati di hadapan konstitusi NKRI.

JUJUR saja, daripada ketiga nama usang tersebut di atas penulis lebih yakin dan percaya memberikan mandat kepada seorang Gibran, misalnya.

Bukan semata popularitas semata, hendaknya Partai Politik mengutamakan kriteria kebangsaan dalam menetapkan calon Presiden tahun 2024. (Ganda Situmorang)

Pada akhirnya memang idealisme demokrasi sebagai arah perjuangan mewujudkan Supremasi Sipil dan TNI yang professional harus terus dikawal. Sejarah bangsa ini membuktikan ketika Presiden dari kalangan sipil dan TNI fokus di barak sebagai komitmen baktinya adalah yang terbaik bagi NKRI.

Teluk Balikpapan,
28 Mei 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here