SintesaNews.com – Kisah perjalanan industri knalpot Purbalingga, awalnya sama sekali enggak ada hubungannya dengan knalpot motor.
Selain dikenal dengan industri bulu mata dan rambut palsu yang mendunia, Purbalingga juga terkenal dengan industri knalpotnya.
Knalpot Purbalingga sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia hingga ke luar negeri.
Tak kurang 146 Industri Kecil Menengah (IKM) knalpot di Purbalingga yang mampu menyerap tenaga kerja kurang lebih 1.000 orang.
Muasal industri knalpot di Kabupaten Purbalingga ternyata berawal industri logam dari bahan seng dan drum.
Namun bukan langsung membuat knalpot, mereka justru berawal dari industri pembuatan peralatan rumah tangga.
Tepatnya, sejarah knalpot Purbalingga ini dimulai dari Dusun Sayangan, Kelurahan Purbalingga Lor, tahun 1970-an.
Baru pada tahun 1980-an, warga setempat, Sultoni berinovasi dengan mengawali memproduksi knalpot motor dan mobil.
Seiring dengan waktu industri knalpot nyatanya terus berkembang.
Pada tahun 1990-an, industri kecil itu mulai menyebar ke kelurahan atau desa sekitarnya di Kabupaten Purbalingga.
Menariknya, knalpot Purbalingga sebagian besar dibuat secara handmade alias kerajinan tangan.
Hanya dalam perkembangannya, saat ini perajin juga memanfaatkan peralatan produksi seperti mesin pound, banding, dan cutting untuk meningkatkan kualitas knalpot.
Pengembangan industri knalpot di Purbalingga kemudian difokuskan pada peningkatan kualitas produksi knalpot handmade untuk konsumen after market atau end user.
Baca:
Bulu Mata, Wig, sampai Knalpot Purbalingga Mendunia, Kini Punya Bandara