SintesaNews.com – Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak bertemu di ibu kota Arab Saudi.
Pertemuan tersebut membahas upaya kelompok OPEC+ untuk menjaga keseimbangan pasar.
Hasil pertemuan dari kedua negara adalah memangkas target produksi sebesar 2 juta barrel per hari hingga akhir 2023.
Hal ini sesuai dengan komitmen kedua negara atas keputusan OPEC+ Oktober 2022 lalu,
Dampak dari hasil pertemuan Arab Saudi dan Rusia berdampak pada naiknya harga minyak mentah dunia sebesar 1 persen.
Kenaikan ini mengakhiri tren penurunan harga minyak sejak Senin lalu.
Di sisi lain, baik OPEC maupun International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak akan lebih kuat ke depannya.
Namun IEA mengatakan stok minyak komersial di negara-negara maju OECD telah mencapai level tertinggi dalam 18 bulan.
Sementara itu para analis menilai sentimen pasar minyak masih rapuh, karena investor lebih terpengaruh perkembangan di sektor perbankan Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Tiga bank regional AS diketahui kolaps yakni Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank dan Signature Bank.
Sementara di Eropa, Credit Suisse sedang mengalami krisis, dan Bank Sentral Eropa yang dalam tren menaikkan suku bunga, turut membebani harga minyak.