SintesaNews.com – Anies kicep ditanyakan wartawan soal surat ke Mensetneg Pratikno mengenai revitalisasi kawasan Monas yang ternyata di dalam isi surat tersebut berisi keterangan palsu. Yaitu bahwa revitalisasi kawasan Monas telah mendapat rekomendasi dari TACB (Tim Ahli Cagar Budaya). Padahal Ketua TACB DKI Jakarta Prof. Dr. Mundardjito menyatakan tidak pernah diajak diskusi oleh Pemprov DKI Jakarta.
Ketika terkuak bahwa TACB sama sekali belum diajak komunikasi soal revitalisasi kawasan Monas apalagi memberikan rekomendasi maka Anies berbohong karena dalam surat bernomor 61/-1.857.23 yang diberikan Anies kepada Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, ia menyatakan sudah memiliki rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Dengan rekomendasi itu, Anies bisa menggelar Formula E di Monas yang berstatus Cagar Budaya.
Saat ditanya wartawan mengenai hal ini, Anies meletakkan jari di depan bibir, lalu malah melemparkan persoalan itu untuk dijawab oleh Kepala Dinas Kebudayaan. “Nanti Pak Kadis Kebudayaan yang menjelaskan,” ucap Anies kepada wartawan, di Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Kalau soal lepas tangan, Anies memang palbis (paling bisa), dari sejak idenya soal air masuk ke dalam tanah, vertikal drainase, naturalisasi sungai yang tidak pernah dikerjakannya hingga revitalisasi kawasan monas, selalu menyodorkan anak buahnya untuk menjelaskan amburadul dan janggalnya kinerja Pemprov DKI Jakarta hingga bermasalah di berbagai bidang.
Sementara Tim Ahli Cagar Budaya Nasional tetap memastikan bahwa sesuai amanat Undang Undang Nomor 11 Tahun 2010 yang berhak memberi rekomendasi atas suatu obyek cagar budaya adalah TACB.
