Penulis: Wandi Ruswannur
Namanya Andi Icha Hardy, gadis asal Mamuju Sulawesi Barat ini bergabung dengan salah satu tim advokasi yang dinamakan ‘Garis Hitam Project’ yaitu komunitas yang menyuarakan isu diskriminasi yang dihadapi para narapidana dan mantan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas 3 Kabupaten Mamuju.
“Garis Hitam merupakan kegiatan sosial untuk memberdayakan para narapidana dan mantan narapidana perempuan yang dalam program ini dibarengi dengan pembelajaran dan pendampingan serta pelatihan untuk mengembangkan potensi mereka dalam membangun jiwa bisnis masing-masing,” ujarnya kepada SintesaNews.com, Ahad (06/02/2022).
Selain itu Andi juga ikut dalam mengangkat isu diskriminasi yang dihadapi para narapidana dan mantan narapidana perempuan yang mana mereka selalu dicap jelek meskipun sudah berubah ke arah yang lebih baik.
“Seluruh produk yang dihasilkan mereka adalah merupakan produk ramah lingkungan dengan desain budaya khas Indonesia pada produknya dalam upaya menjaga lingkungan seperti produk tas, sedotan, alat makan kayu dan lain-lain.
Gadis lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Siti Fatimah jurusan Kebidanan ini mengatakan, kita memiliki beberapa perencanaan, salah satunya sedang mengumpulkan dana untuk membangun kantor dan rumah produksi yang akan mempekerjakan mantan narapidana yang telah keluar dari lapas serta menjadikan tempat tersebut sebagai kantor Inklusi yang mana akan ada pelatihan untuk pembuatan produk secara professional yang sesuai kebutuhan pasar.
“Setiap tahun akan digelar Festival Inklusi sebagai wujud untuk memperkenalkan pentingnya membangun lingkungan di sekitar dan mengangkat isu stop diskriminasi terhadap narapidana dan mantan narapidana,” ucap pemilik akun instagram @andichahardy
Saat ini Andi dan teman-teman mengadakan MOU dengan beberapa pihak termasuk pemerintah daerah untuk pengembangan produk dan juga kantor Lapas Perempuan Mamuju agar kedepannya dapat memberdayakan tahanan dari dalam lapas.
“Alhamdulillah Garis Hitam Project menerima award di bidang edukasi oleh Satu Indonesia Award 2020 dalam upaya mengkampanyekan isu kesetaraan yang di hadapi narapidana, melaksanakan Festival Inklusi 2020 yang diikuti siswa siswi SMA sederajat, masuk dalam 40 besar komunitas terbaik oleh Campaign #Forchange dan berhasil mengajak 1584 masyarakat untuk ikut mengkapanyekan stop diskriminasi narapidana dan mantan narapidana di social media,” terang presenter salah satu stasiun TV Nasional di Sulawesi Barat.
Andi menambahkan pada tahun 2020 Garis Hitam Project berhasil menjual sebanyak 67 produk dan 30 hasil penjualannya digunakan untuk kegiatan kewirausahaan di Lapas Perempuan Kelas 3 Mamuju pada bulan September 2020.
“Kesetaraan adalah salah satu kunci untuk hidup harmoni ditengah keberagaman masyarakat yang ada. Indonesia adalah salah satu bangsa yang memiliki masyarakat yang beragam dan kesetaraan sosial harus hadir dalam masyarakat Indonesia,” papar Andi yang kini bekerja sebagai staf bagian biro umum dan protokoler Gubernur Provinsi Sulawesi Barat.
Ia mengajak seluruh generasi muda khususnya yang ada di Sulawesi Barat untuk berani bermimpi besar, berani menentukan pilihan sendiri dan berani untuk melangkah serta mengambil resiko sebesar apapun itu.
“Selain itu juga ingin mengajak seluruh teman-teman dan masyarakat untuk stop diskriminasi kepada narapida dan mantan narapidana karena kita semua pada hakekatnya adalah sama dan setara di hadapan Tuhan,” pungkasnya.