SintesaNews.com – Keluarga besar alumni tiga sekolah yang dikelola para Suster Ursulin di Jakarta, yaitu Santa Ursula, Santa Theresia, dan Santa Maria, mendirikan Sentra Vaksinasi Serviam (SVS), yaitu sebuah pusat vaksinasi khusus untuk lansia.
Pusat vaksinasi khusus lansia SVS ini akan berlangsung selama tiga bulan dari mulai 20 Maret hingga 10 Juni 2021. SVS dilaksanakan di Sekolah Santa Ursula, Jl. Lapangan Banteng Utara No. 10, Jakarta Pusat.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Puskesmas Sawah Besar.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa inisiatif membuka akses bagi kelompok masyarakat difabel, seperti para tunanetra tukang pijat keliling; untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di SVS patut diacungi jempol. Ini satu langkah maju untuk memastikan bahwa di tengah masa pandemi ini, no one left behind.
“Di samping itu, ketiga sekolah Ursulin ini memiliki alumni yang jumlahnya ribuan; termasuk kelompok lanjut usia penerima vaksin. Ini, tentunya, bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemberian vaksin Covid-19 sehingga pencapaian target Kementerian Kesehatan dalam menyalurkan 181 juta suntikan vaksin Covid-19 dalam setahun segera terwujud, “ ujar Budi.
Kementerian Kesehatan menargetkan SVS dapat memberikan 30.000 (tiga puluh ribu) dosis vaksin kepada masyarakat selama tiga bulan beroperasi. Untuk mencapai target ini, panitia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat umum berusia 60 tahun ke atas dan memiliki KTP DKI Jakarta.
Sementara itu Ketua Yayasan Satya Bakti yang menaungi Sekolah Santa Ursula Jakarta, Suster Edith Watu, OSU mengatakan kegiatan ini adalah wujud nyata semangat Serviam (“Aku Mengabdi”) yang menjadi motto komunitas pendidikan Ursulin.
“Ini adalah perwujudan pengabdian kita kepada sesama. Jika kita memiliki lokasi dan fasilitas strategis yang bisa mendukung program pemerintah untuk kesehatan masyarakat, mengapa tidak kita lakukan?” kata Suster Edith.
Ketua III Yayasan Nitya Bhakti, pengelola Sekolah Santa Maria Jakarta, Suster Korina Ngoe, OSU berharap agar masyarakat terutama lansia bisa memanfaatkan SVS ini untuk memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh dan meminimalkan dampak sosial ekonomi.
“Semoga SVS bisa membantu menurunkan angka penderita dan kematian, serta mendorong terciptanya kekebalan kelompok atau herd community,” kata Suster Korina.
Ketua Umum Panitia SVS, Angela Basiroen, mengatakan kegiatan ini juga adalah bentuk bakti alumni untuk almamater dan bangsa di tengah kondisi pandemi saat ini.
“Kami ingin membantu percepatan pemberian vaksinasi bagi masyarakat agar perekonomian Indonesia bisa segera pulih kembali,” tambah Angela.
SVS juga melibatkan ratusan alumni dari tiga sekolah untuk menjadi relawan, baik tenaga kesehatan maupun non-tenaga kesehatan, untuk memastikan agar sentra vaksinasi ini bisa beroperasi dengan lancar. SVS akan beroperasi pada hari Senin sampai Jumat (kecuali hari libur nasional), mulai pukul 08.00 – 13.00 WIB.
SVS akan bekerja sama dengan pihak Nahdatul Ulama (NU) dan lembaga sosial milik Keuskupan Agung Jakarta yaitu Caritas Indonesia, dan Lembaga Daya Dharma (LDD) untuk mengkoordinir kelompok masyarakat difabel sebagai penerima vaksin. Direncanakan, akan ada seratus orang difabel yang menerima vaksin di hari pertama beroperasinya SVS.