Ajeng Siti Fauzi Sofia, Mojang Cantik Kabupaten Cianjur Bicara Pengembangan Pariwisata dan UMKM

Penulis: Wandi Ruswannur

Bicara kemajuan suatu daerah, maka tidak bisa dilepaskan dari pengaruh sektor pariwisata dan UMKM. Kedua bidang tersebut merupakan salah satu penopang utama perekonomian masyarakat luas.

Mojang Cianjur 2021, Ajeng Siti Fauzi Sofia yang akrab dipanggil Ajeng berupaya mendorong sektor pariwisata dan UMKM melalui promosi langsung dan sosial media.

-Iklan-

“Lewat Mojang Jajaka Cianjur inilah saya bisa berperan sebagai Duta budaya dan pariwisata yang ada dibawah naungan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur, yang memiliki tugas untuk mempromosikan wisata, budaya dan UMKM Cianjur,” katanya kepada SintesaNews.com, Kamis (24/03/2022).

Ajeng mengatakan, Mojang Jajaka Cianjur memiliki tagline nonoman panutan atau pemuda yang dicontoh dengan visi untuk selalu menjadi teladan dalam hal yang baik bagi pemuda di Cianjur baik dari segi bahasa, perilaku, dan yang lainnya.

“Mojang Jajaka yang telah terpilih wajib memenuhi penugasan, aktif menjalani banyak program mulai dari kedinasan hingga kerja sama antar komunitas,” tutur pemilik akun instagram @asfia10

Setelah menjadi bagian dari Mojang Jajaka (MoKa) Cianjur, Ajeng kini menjadi lebih berani, aktif berinteraksi sosial bersama orang ramai, hingga membuat potensi yang terpendam menjadi lebih jelas untuk dikembangkan dan relasi yang didapat jauh lebih luas.

“Program yang saya jalani bersama MoKa Cianjur pada saat ini yaitu fokus pada pengembangan UMKM bersama orgnisasi lain, dimulai dengan promosi melalu media sosial, tampil di masyarakat memperkenalkan secara langsung produk khas Cianjur hingga acara pertunjukan fashion week yang mengundang banyak orang hebat untuk mempromosikan pariwisata dan produk hasil dari UMKM,” tandas mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana.

Menurut Ajeng, Cianjur memiliki 3 pilar budaya yang dikenal dengan Ngaos (mengaji), Mamaos (seni menyanyi Cianjuran) dan Maenpo (pencak silat).

“Cianjur juga memiliki Beras Pandan Wangi yang rasanya pulen dan nikmat. Beras ini hanya bisa ditanam di daerah Kecamatan Warungkondang, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Cianjur, Cilaku dan Campaka. Juga hanya bisa dihasilkan oleh dua negara yaitu negara kita Indonesia dan Siberia-Rusia,” ucap mojang yang memiliki hobi berenang, membaca dan bermain alat musik.

Selain itu, gadis kelahiran 2001 menambhkan bahwa Cianjur memiliki Situs Megalitikum tertua di dunia yaitu Gunung Padang yang telah ada lebih tua dari Piramida Mesir dan 10 kali lebih besar dari Candi Borobudur.

“Cianjur identik dengan Tauco yaitu makanan terbuat dari biji Kedelai yang direbus kemudian dihaluskan dan dicampur tepung terigu kemudian diproses fermentasi pertumbuhan jamur. Tauco asal Cianjur ini menjadi tauco pelopor nomor satu terbaik hingga saat ini karena khas pembuatannya diproses secara tradisional tanpa pengawet makanan,” paparnya.

Menurut Ajeng, masa muda merupakan masa emas untuk menggapai impian-impian di masa yang akan mendatang, berani untuk mencoba dan gagal di masa muda adalah awal dari keberhasilan karena setiap orang pasti memiliki potensi tersendiri yang berbeda-beda.

“Dengan menilai keburukan orang lain tidak akan membuat diri berkembang jauh lebih baik dan dengan menilai diri orang lain menjadikan kita tidak percaya diri juga merasa jauh lebih rendah hanya akan menghambat tumbuh berkembangnya potensi diri,” jelasnya.

Sebagai Mojang Cianjur, ia mengingatkan generasi muda agar jangan menghabiskan waktu emasnya untuk menghambat impian.

“Fokus pada impian, sekalipun potensi tersebut hanya 1 dari 100%. Selama kita yakin, percaya dan tekun pada usaha, maka kita akan mampu menggapai 1% potensi itu. Bangun dan Buktikan sekarang juga,” tutupnya dengan penuh semangat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here