Penulis: Nurul Azizah
Setelah safari Ramadhan di Jepara Jawa Tengah yang menghebohkan medsos, dengan tajuk: “AHY memiliki keturunan Nabi Muhammad,” AHY lanjut safari Ramadhan ke Jawa Timur.
Di Jawa Timur, khususnya di daerah Banyuwangi, Minggu 24 April 2022 Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disambut partisan partai berlambang Mercy.
Belum selesai netizen 62 dihebohkan dengan pernyataan KH. Drs. M. Asyhari, SH, M.Si., Pengasuh Ponpes Darul Hikmah Jepara, bahwa ‘AHY masih punya darah keturunan Rasulullah,’ kini AHY melakukan manuver politik dengan menggandeng kiai langgar atau kiai mushola. Jumlahnya ada 313. Ada apa dengan angka 313?
Bungkusnya rapi banget dengan jumlah 313. Angka 313 merujuk pada jumlah pasukan yang dipimpin Rasulullah SAW sewaktu perang Badar yang tercantum dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 13. Dalam perspektif islam angka 313 sangatlah menarik. Lagi-lagi AHY membawa bungkusan politik dihubungkan dengan islam.
Dalam tulisan kali ini, penulis banyak sekali pertanyaan tentang safari Ramadhan yang dilakukan AHY.
Kunjungan AHY ke Banyuwangi juga penuh pertanyaan? Antara lain: Mengapa AHY mengemas kegiatan politiknya dengan safari Ramadhan? Safari Ramadhan hanya luarnya saja, dalamnya berisi kegiatan AHY yang sudah mencuri start untuk kampanye Pilpres 2024.
Dengan dalih ‘Silaturahmi dan Dialog Kerakyatan’ AHY memperkenalkan diri sebagai bakal calon Presiden 2024.
Apakah kegiatan AHY sudah dapat restu dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk memulai berkampanye?
Ketika berkunjung ke Banyuwangi, AHY menerima banyak keluhan dari masyarakat. Terutama ‘kenaikan harga bahan pokok, dan harga barang kebutuhan rumah tangga.’ AHY hanya bisa menampung keluhan warga miskin dan nelayan, tanpa memberi solusi secara langsung.
AHY hanya berjanji akan memperjuangkan nasib wong cilik. Perlu diingat orang miskin dan nelayan sudah kenyang dengan janji-janji politik, jangan ditambahi lagi.
AHY sudah berbuat apa untuk rakyat, untuk masyarakat untuk NKRI ini. AHY minim prestasi, semua tergantung arahan dari Bapaknya. Belum ada prestasi yang bisa dibanggakan dari seorang AHY.
Kalau ada keluhan dari masyarakat tentang tingginya harga sembako dan kebutuhan rumah tangga, paling ya diterima kemudian disampaikan ke orang-orang demokrat yang duduk di parlemen.
Apakah para anggota Dewan dari partai Demokrat mampu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat?
Ada kejanggalan yang disengaja dari kubu AHY. Mengapa Demokrat merangkul 313 kiai langgar, kemudian AHY melantik kiai-kiai Langgar (mushola) tersebut jadi apa?
Kok ya manut saja kiai-kiai Langgar tersebut. Dapat fulus berapa ya?
Apakah AHY ilmunya lebih mumpuni dari para kiai? Apakah pantas kiai-kiai Langgar dilantik oleh anak dari Presiden yang banyak terbelit kasus korupsi?
Apakah manfaatnya kalau sudah dilantik dalam sebuah Forum Komunikasi Kiai Langgar (FOKKAL). Apakah kiai-kiai langgar yang sudah dilantik nantinya jadi juru kampanye (jurkam) dari AHY ketika mencalonkan Presiden?
Kegiatan AHY di Banyuwangi benar-benar menimbulkan banyak pertanyaan.
Penulis yakin kalau yang jadi jurkam seorang kiai Langgar banyak dipercaya warga atau dipegang kata-katanya. Masyarakat desa yang masih awam tentang politik manut saja dengan kiainya.
Lalu dapat apa kiai Langgar kalau sudah dilantik oleh AHY dengan FOKKALnya? Ini benar-benar safari Ramadhan bernuansa politik.
Baju dan pecis para ‘kiai langgar’ sama, tampak di pecisnya ada gambar mirip lambang partai Demokrat.
Saat pelantikan kiai langgar di kanan pojok spanduk juga ada lambang partai Demokrat, inilah agenda politik AHY.
Acara ini juga dihadiri oleh Kang Emil Dardak seorang politikus yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Jawa Timur. Sebelumnya Kang Emil Dardak adalah politikus yang pernah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Pada kunjungan ke Jawa Timur, AHY memberikan tugas kepada Kang Emil untuk satukan lagi Demokrat.
“Mas Emil, tolong, satukan kembali Demokrat di Jatim!” pesan AHY ke Emil.
Pesan ini disampaikan oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat melantik Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Emil Dardak, Jum’at 22 April 2022.
Jawa Timur termasuk Provinsi besar dan menentukan jumlah suara. Kabupaten/kotanya terbanyak, penduduknya besar, masyarakatnya dinamis, peluangnya terbuka, tapi tantangannya tak semudah itu.
Tantangannya antara lain, masyarakat Jawa Timur sudah melek literasi. Siapa AHY dan siapa SBY. Apakah prestasi dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono?
Ayo warga Jawa Timur jangan mudah terprovokasi iming-iming atau janji-janji dari Partai Demokrat. Kerja yang cerdas dan pilih pimpinan yang pro rakyat yang bisa melanjutkan perjuangan dari pak Joko Widodo. Pemimpin yang mirip dengan pak Jokowi ada pada diri Pak Ganjar Pranowo.
Rapatkan barisan untuk berfikir cerdas dalam kancah politik menuju Pilpres 2024. Hanya ada satu profil calon Presiden yang pro rakyat yaitu Ganjar Pranowo, yang jelas kerjanya dan jelas prestasinya.
Nurul Azizah, penulis buku “Muslimat NU di Sarang Wahabi,” minat hub. penulis atau SintesaNews.com 085810220132.
Ada anka 13 berati dial