Penulis: AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal)
Sepekan Terakhir terjadi lonjakan peningkatan Jumlah pasien positif covid-19 di Pulau Jawa. Tak hanya di Jakarta yang merupakan ibukota dan pusat perputaran ekonomi terbesar, namun di daerah lain se-Pulau Jawa juga terjadi lonjakan kasus positif covid-19 yang sangat signifikan.
Lockdown bukanlah solusi, lockdown juga bukan jalan pintas untuk segera keluar dari pandemi yang merupakan bencana terbesar sedunia di abad millenium yang telah banyak mengkonsumsi micin ini.
Di tengah Pandemi Covid-19 yang tengah menanjak ini, kita perlu bersama-sama berterima kasih kepada DENSUS 88 POLRI dan Kadensus-nya Irjen Pol Marthinus Hukom yang tetap bekerja maksimal dan tanpa henti menjaga keamanan, ketentraman, dan kondusifitas bangsa dari ancaman terorisme meski di tengah-tengah kondisi sangat susah selama pandemi covid-19 yang sedang melonjak ini.
Kita wajib bersyukur dan mengapresiasi kinerja dari Irjen Pol Marthinus Hukom beserta seluruh jajaran Densus 88 Polri yang kinerjanya beberapa tahun ini sungguh hebat dan luar biasa. Mengapa demikian? Dahulu bom meledak dulu, baru pelaku dicari dan dilakukan penangkapan. Sekarang ini sebelum ada bom meledak para terduga aksi aksi terorisme yang akan melakukan pengemboman sudah langsung terdeteksi dan ditangkap sebelum meledakkan bom-bomnya di tengah-tengah kita.
Kita bisa lihat apa yang dilakukan oleh Densus 88 yang selalu kerja keras menjaga rakyat dan bangsa dari ancaman terorisme di seluruh penjuru negeri. Terakhir kita bisa lihat kinerja luar biasa Densus 88 menangkap terduga teroris di Merauke, Poso, Riau, dan di Bogor. Sebagai rakyat dari bangsa yang besar kita tak boleh lupa untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Irjen Pol Marthinus Hukom beserta seluruh Jajaran Densus 88, POLRI dan TNI yang selalu mengutamakan keselamatan rakyat, karena hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat.
PR besar bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana agar ekonomi rakyat Indonesia lekas membaik nan makmur, Indonesia Aman Makmur Damai Tanpa Bahaya Laten Faham Radikalisme Terorisme HTI, melandaikan wabah corona ini dengan program Vaksinasi Covid-19.
Jika kita bisa bahagia dan bersyukur melihat kinerja Densus 88 yang totalitas dalam menangkap para pelaku terorisme dan berhasil menyelamatkan nyawa jutaan rakyat Indonesia dari ancaman bom-bom dari aksi radikalisme terorisme, maka kita juga perlu bersedih. Desa-desa dan pelosok di seluruh penjuru negeri juga banyak yang telah terpapar faham ideologi “haram terlarang” Radikalisme Terorisme.
Ya, bisa kita lihat, para pelaku aksi-aksi terorisme tak hanya ditangkap di kota-kota besar saja, namun juga banyak yang tertangkap di desa-desa, pelosok dan daerah tertinggal, yang lebih mencengangkan bahwa sebagian besar pelaku terorisme berasal dari desa dan pelosok!!!
Kita gembira pada periode awal pemerintahan Jokowi tahun 2014 dibentuk Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). Harapan kita sejak dahulu kala adalah “Desa Makmur Ekonomi Mujur” terlebih dalam pandemi covid-19 ini kita ingin segenap desa menerapkan program program “bangun desa” untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan membawa kemakmuran ekonomi dari desa yang dibawa ke kota dan seluruh penjuru negeri.
Kita pernah euforia dengan prestasi Kemtenrian Desa PDTT dengan adanya BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan lebih mensejahterakan nan memakmurkan masyarakat desa.
Dilihat dari banyaknya para terduga teroris ataupun terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 polri yang sebagian besar berasal dari desa dan daerah tertinggal maka seyogyanya kita perlu mengelus dada.
Penangkapan terduga teroris di Poso, Merauke, Riau, Bogor dan di beberapa tempat lain oleh Densus 88 ini seharusnya lebih membuat seluruh jajaran Kementrian Desa PDTT beserta wakilnya dan staf-stafnya untuk lebih giat mencari solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan di desa-desa, agar jangan sampai karena kemiskinan ada rakyat yang kemudian mau menjadi teroris.
Di tengah keadaan miris ketika banyak teroris tertangkap di daerah daerah tertinggal, kita semakin teriris dengan sibuknya seorang Wakil Menteri Desa PDTT yang sibuk membahas suksesi untuk 2024.
Ajur jummm, kalau memang sosok tersebut memang bekerja dengan hati untuk rakyat, maka lebih baik segeralah mundur biar digantikan oleh profesional ataupun kader partai koalisi pendukung presiden yang memang kompeten untuk bekerja membangun desa dengan menguatkan ekonomi kesejahteraan masyarakat desa yang juga merupakan upaya untuk menjaga rakyat dari faham ideologi terlarang haram radikalisme terorisme.
Bersama mari kita nerjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa dengan membeli produk-produk dalam negeri terutama produk-produk hasil UMKM dan tetangga kita sendiri. Bersama kita galakkan beli barang hasil karya UMKM anak bangsa dan gerakan belanja di warung toko tetangga.
Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.
Gerakan Tengok Peduli Tetangga
Gerakan Beli Produk Dalam Negeri UMKM
Gerakan Belanja di Warung Toko Milik Tetangga
Pancasila Sepanjang Masa
Garda Benteng Nusantara
Bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri.